REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Republika bersama Majelis Az-Zikra menggelar Tabligh Akbar bertema "Semangat Umat Merawat Bangsa" di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor pada Selasa (31/5/2022) malam.
Pemimpin Redaksi (Pemred) Republika, Irfan Junaidi, dalam pidato sambutannya mengajak masyarakat untuk mensyukuri Indonesia yang dijaga oleh nilai-nilai persatuan, kebangsaan, keislaman, dan Pancasila.
Irfan mengatakan, acara Tabligh Akbar ini digelar sebagai wujud rasa syukur. Paling tidak Republika dan Majelis Az-Zikra ini ingin mengungkapkan rasa syukur. "Syukur terhadap apa? Syukur terhadap Indonesia yang tercinta ini," kata Irfan dalam acara Tabligh Akbar di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor pada Selasa (31/5/2022) malam.
Irfan menjelaskan, hal-hal yang perlu disyukuri di antaranya adalah dibanding dengan beberapa negara lain, hari ini pandemi Covid-19 di Indonesia sudah mereda. Sehingga umat bisa berkumpul di sini. Kalau acara Tabligh Akbar ini digelar tahun lalu mungkin duduknya tidak bisa rapat seperti sekarang, mungkin duduknya harus berjarak.
"Tapi alhamdulillah kita sudah bisa duduk berdekatan di masjid ini tanpa ada pembatasan, ini harus kita syukuri, kita juga bersyukur Syawal sudah kita lalui dan lebih baik dibanding Syawal tahun lalu," ujarnya.
Irfan mengatakan, tahun ini masyarakat bisa merayakan Idul Fitri dan melakukan mudik. Dalam prosesnya tidak ada musibah yang besar yang menghalangi masyarakat untuk halal bi halal.
"Kemudian kita juga bersyukur umat sampai hari ini dengan ikatan nilai-nilai keislaman, nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai Pancasila masih bersatu," jelas Irfan.
Dia mengatakan, jamaah Tabligh Akbar ini bisa merasakan nilai persatuan umat hari ini. Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, masyarakat di Indonesia tidak sampai saling tusuk-menusuk, bunuh-membunuh dan cabik-mencabik.
"Ada konflik, gesekan, persilangan tapi alhamdulillah secara umum kita masih diberi nikmat untuk bisa beribadah bersama-sama, sehingga wujud syukur ini kita sampaikan melalui majelis yang Insya Allah dimuliakan Allah SWT," kata Irfan.
Dia mengingatkan, di belahan dunia lain, situasinya berat. Dia menceritakan, pada Mei diberi kesempatan ke Amerika, masyarakat di sana sudah mulai mengeluh karena harga-harga naik, sayur-sayuran naik, dan bahan bakar naik.
Dia menerangkan, pada Mei lalu ke Amerika Serikat harga bahan bakar kendaraan sekitar 70 dolar AS, kalau dirupiahkan mungkin sekitar Rp 1 juta untuk 5 liter.
Pekan lalu membaca berita, harganya sudah naik menjadi 100 dolar AS. Artinya sudah sekitar Rp 1 juta lebih untuk bahan bakar sebanyak 5 liter. Bersyukur di Indonesia uang Rp 10 ribu bisa beli bahan bakar 1 liter lebih untuk jenis Pertalite.
Irfan berharap, mudah-mudahan kondisi ini bisa dipertahankan oleh Indonesia. "Sehingga umat tidak terbebani oleh persoalan yang lebih berat, supaya umat bisa lebih khusyuk beribadah," ujarnya.
Irfan menyampaikan, atas nama Republika mengucapkan terimakasih kepada Majelis Az-Zikra, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan, Pimpinan Majelis Rasulullah Habib Nabiel Al Musawa, Pimpinan Majelis Az-Zikra KH Muhammad Abdul Syukur, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar. "Mudah-mudahan kita diberi kesempatan untuk menggelar kegiatan seperti ini lagi," kata Irfan.