Kapal-kapal menyerang untuk mengangkat rantai di pintu masuk Tanduk Emas, tetapi serangan itu gagal. Sementara serangan terhadap tembok kota Konstantinopel berlanjut, sebuah terowongan digali untuk memasuki kota.
Ketika suara penggalian terdengar di kota, kekaisaran Bizantium menyadarinya dan memblokir terowongan. Mehmed II mengirim satu utusan terakhir kepada kaisar, tetapi tawarannya ditolak.
Terowongan ketujuh yang digali tentara Ottoman juga gagal. Mehmed II menyimpulkan menggali terowongan akan memakan banyak korban jiwa.
Selanjutnya, tentara Usmaniyah memulai serangan pada dini hari tanggal 29 Mei. Usmaniyah melakukan serangan terakhir dalam tiga gelombang. Selama dua jam pertama, Bashi-bazouk menyerang tembok, dan segera setelah pasukan Anatolia menggantikannya.
Tak lama kemudian pasukan elite Janisari – tulang punggung tentara Turki Usmani – masuk. Akhirnya, di pagi hari, tentara Usmani berhasil masuk melalui pintu Kerkoporta dan memasang bendera Turki Usmani di benteng di atas pintu.
Sultan Mehmed II memasuki kota pada sore hari pada hari pertama penaklukan. Dia pergi ke Hagia Sophia – sekarang menjadi masjid – dan sholat di sana, sambil mengatakan: "Takhta saya adalah Istanbul mulai sekarang."
Konstantinopel ditaklukkan setelah pengepungan yang berlangsung selama interval waktu 54 hari. Penaklukan itu mengakhiri Kekaisaran Bizantium yang berusia 1.058 tahun, mengakhiri Abad Pertengahan dan menjadikan Istanbul sebagai ibu kota baru Kekaisaran Turki Usmani yang membanggakan.