Kamis 26 May 2022 10:30 WIB

Salah Niat Kerja Cari Rezeki Bisa Berkibat Akidah Kacau, Ini Penjelasannya  

Bekerja mencari rezeki harus dilandasi dengan niat ibadah karena Allah SWT

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Bekerja mencari rezeki, Ilustrasi. Bekerja mencari rezeki harus dilandasi dengan niat ibadah karena Allah SWT
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Niat menjadi hal yang penting dalam setiap langkah seorang mukmin. Dalam setiap aktivitasnya, seorang mukmin wajib mengorientasikan niatnya kepada Allah SWT, sebab hanya Allah SWT yang dapat memberikan balasan kebaikan dari setiap amal yang dikerjakan. 

Menurut Habib Novel Alaydrus di antara amal yang dikerjakan seorang mukmin dengan tujuan karena Allah adalah ketika seorang mukmin mengerjakan amal tersebut berharap mendapatkan ridha Allah SWT, mendapatkan cinta Rasulullah SAW, berharap surga dan juga selamat dari siksa api neraka. 

Baca Juga

Oleh karena itu, meluruskan niat harus dilakukan seorang mukmin dalam setiap perbuatan, termasuk dalam bekerja.  Habib Novel menjelaskan dalam bekerja seorang mukmin harus berniat untuk ibadah karena Allah SWT. 

Seorang mukmin yang dalam bekerja berniat semata-mata karena Allah SWT, mencari pahala dan sarana mendatangkan rezeki dari Allah SWT akan hidup jauh lebih barokah, bahagia dan tenang. 

Pimpinan Majelis Ar Raudhah itu menurutkan orang seperti tersebut hanya akan berharap balasan rezeki dan pahala dari Allah SWT.

“Kalau cari pahala dari Allah SWT, kerja sebagai sarana mendatangkan rezeki dari Allah SWT, gaji tak cair kamu akan tenang-tenang saja. Sekarang akidah kita rusak, kita merasa bahwa rezeki itu karena usaha dan kerja kita. Rezeki itu mutlak urusan Allah SWT, ketika sudah berusaha sudah berjuang hasilnya terserah Allah SWT jangan batasi rezekimu dengan angka yang diberikan perusahaan. Kalau sudah bekerja, yakin Allah SWT ngasih. Caranya terserah Allah SWT. Karena itu niat mukmin harus kuat,” tutur Habib Novel saat mengisi kajian di Masjid Raya Bintaro Jaya, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Kamis (26/5/2022). 

Menurut Habib Novel banyak orang yang berkeyakinan rezeki yang diperoleh karena sebab hasil usahanya sendiri.

Baca juga: Keutamaan Membaca Surah Al-Kahfi pada Hari Jumat

 

Sementara mengesampingkan iman yakni bahwa hanya Allah SWT lah yang memberikan rezeki, karenanya orang yang tidak mengutamakan Allah SWT dalam niatnya bekerja akan mengalami kekecewaan bahkan depresi saat mendapati upah yang diperoleh dari tempatnya bekerja tidak sesuai dengan harapannya. 

Bahkan kendati memperoleh materi berlimpah, menurut Habib Novel orang tersebut akan tetap merasa kurang dan susah dalam hidupnya karena tidak menggantungkan segala sesuatu pada Allah SWT.  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement