REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran diturunkan Allah SWT sebagai petunjuk bagi umat manusia. Alquran merupakan pedoman bagi seluruh umat manusia agar terbebas dari keburukan, sehingga mereka dapat mengikuti jalan yang lurus, yaitu jalan yang telah Allah SWT tunjukkan.
Buku berjudul “Cahaya dari Madinah” ini merupakan salah satu karya Syekh Ali Jaber yang menjelaskan tentang pentingnya menjadikan Alquran sebagai pegangan, lalu menghafalkannya dan mempraktikkan apa yang terdapat di dalamnya pada setiap lini kehidupan.
Dalam karyanya ini, Syekh Ali Jaber juga menganjurkan kepada umat Islam untuk selalu melihat Alquran sebanyak-banyaknya agar mendapatkan ampunan atas dosa mata. Maka, kata dia, janganlah melewatkan satu hari pun untuk tidak membaca Alquran.
Penulis sendiri telah banyak menyaksikan kepedulian seseorang dan begitu semangatnya untuk mempelajari Alquran. Padahal, orang itu memiliki banyak kekurangan secara fisik.
Menurut dia, di antara orang-orang yang mengkhatamkan Alquran berkali-kali dalam satu bulan, terdapat orang yang buta matanya, tapi terang hatinya. Sementara, pada zaman sekarang, masih banyak orang yang sehat matanya, tapi buta hatinya.
Syekh Ali Jaber menjelaskan, Alquran adalah segalanya bagi umat Islam dan merupakan kunci kebahagiaan. Orang-orang yang senantiasa menghabiskan waktu bersama Alquran, terjamin akan husnul khatimah.
Syekh Ali Jaber merupakan ulama kelahiran Madinah yang memilih untuk mensyiarkan Islam di Indonesia. Dia merupakan seorang hafiz Alquran yang turut mendakwahkan Islam rahmatan lil alamin, Islam yang memberikan rahmat bagi semesta alam.
Siapa Syekh Ali Jaber?
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah pada 3 Februari 1976 M dan wafat di Indonesia pada 14 Januari 2021 lalu. Sejak usia 10 tahun, dia sudah menyelesaikan hafalan Alquran.
Dua tahun kemudian dia pun diamanahkan menjadi imam masjid di Madinah. Di Tanah kelahirannya, dia juga mendalami agama kepada para ulama terkemuka, seperti Syekh Muhammad Ramadhan dan Syekh Said Adam.
Spiritnya adalah meneruskan dakwah para pendahulunya. Ia datang langsung dari Tanah Arab menuju Bumi Nusantara untuk mendakwahkan Islam.
Sejak pertama kali datang ke Indonesia pada 2008, dakwahnya pun mendapatkan respons yang baik dari masyarakat. Dia menfokuskan dakwahnya untuk membumikan nilai-nilai Alquran di tengah-tengah masyarakat.