Rabu 18 May 2022 14:14 WIB

Inkubasi Wakaf Produktif Kontribusi Kemenag Tingkatkan Ekonomi Umat 

Kemenag hadir di tengah masyarakat untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi umat

Kemenag hadir di tengah masyarakat untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi umat.
Foto: Kemenag
Kemenag hadir di tengah masyarakat untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi umat.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kementerian Agama (Kemenag) turut berperan dalam peningkatkan ekonomi masyarakat melalui program Inkubasi Wakaf Produktif. Hal itu disampaikan Kepala Kanwil Kemenag Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Masmin Afif dalam Launching Inkubasi Wakaf Produktif di Sleman, Selasa (17/5/2022).

"Kemenag hadir di tengah masyarakat untuk berkontribusi dalam peningkatan ekonomi umat. Kemenag melalui KUA tidak hanya memberikan layanan nikah dan rujuk, tetapi juga layanan ekonomi umat," ungkap Masmin.

Baca Juga

"Melalui stimulan dari Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama sejumlah Rp 100 juta pada 2021, tanah wakaf dikembangkan menjadi usaha produktif berupa Sarana Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), ruko, warung, dan rumah tahfiz," tambahnya.

Masmin bertekad terus melakukan transformasi layanan umat melalui sejumlah inovasi. Selain Inkubasi Wakaf Produktif, Masmin menyebut Kanwil Kemenag DIY juga mendapatkan amanah program Kampung Zakat dan KUA Percontohan Ekonomi Umat dari Kemenag Pusat. "Kita terus melakukan inovasi layanan agar umat dan masyarakat semakin mendapatkan pelayanan memuaskan,"jelasnya.

Inkubasi Wakaf Produktif diluncurkan secara resmi oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, pada Selasa (17/5/2022). Nazir Yayasan Darul Muttaqien Medari Sleman mengelola tanah wakaf menjadi usaha rest area. Hadir dalam peluncuran itu Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Tarmizi Tohor beserta jajaran, Yayasan Cinta Wakaf, Badan Wakaf Indonesia, BAZNAS, dan Kankemenag Kabupaten Sleman serta Kepala KUA dan tokoh masyarakat se-Kecamatan Kalasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement