REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengajak umat Islam bersatu untuk menjaga perdamaian di seluruh dunia. Pesan ini disampaikan dalam pidato peringatan Hari Raya Idulfitri pada Selasa (3/5).
Muhaimin yang akrab disapa Gus Muhaimin mengatakan, di Indonesia Idulfitri disambut penuh kegembiraan dan suka cita sebagai selebrasi kemenangan usai satu bulan berpuasa Ramadan. Namun, di berbagai belahan dunia lainnya, umat Islam merayakan Idulfitri dengan penderitaan, kecemasan, dan ketidakpastian.
"Di tengah rasa syukur kita sebagai umat Islam Indonesia dapat menjalankan kita dengan damai di tengah kebhinekaan suku dan agama, kita belum tenang jika saudara-saudara kita umat Islam di negara lain tidak dapat menjalankan ibadah dengan tenang," kata Gus Muhaimin.
Sementara umat Islam di Tanah Air bersuka-cita merayakan Idulfitri, Gus Muhaimin menyebut masih banyak umat Islam di negara konflik yang tidur di barak-barak pengungsian degan berbagai keterbatasan.
"Umat Islam di seluruh dunia tidak dapat berdiam diri melihat dunia yang tidak baik-baik saja, dunia yang terancam, dunia yang belum damai. Umat Islam harus lebih aktif membangun perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan," lanjut Gus Muhaimin.
Terkait hal ini, Gus Muhaimin menyinggung soal konflik Ukraina-Rusia yang masih berlangsung hingga saat ini. Menurut dia, perang tersebut melahirkan penderitaan bagi umat Islam di kedua negara yang bertikai.
Di Ukraina, lanjut Gus Muhaimin, terdapat setidaknya 2 juta penduduk Muslim dari total 46 juta penduduk Ukraina. Belum lagi, ada 200 masjid dan 20 Islamic Center yang menjadi pusat kegiatan umat.
Oleh karena itu, Gus Muhaimin mengajak umat Islam Indonesia untuk mengulurkan tangan, memberikan bantuan kemanusiaan kepada para Muslim di Ukraina.
"Sedangkan di Rusia, setidaknya ada 20-25 juta warga Muslim. Mereka sekarang ikut menderita karena sanksi ekonomi yang diterapkan negara-negara Barat," ujar dia.
"Saya juga mengajak umat Islam Indonesia untuk bersama-sama mendorong saudara-saudara kita di Rusia ikut membujuk pemerintah Rusia menghentikan serangan dan menempuh jalan perundingan," imbuh Gus Muhaimin.
Kondisi senada juga terjadi di Palestina. Wakil Ketua DPR RI ini mengajak seluruh pihak untuk mewujudkan perdamaian di Palestina, agar tidak ada lagi penderitaan dan air mata di negara tersebut.
"Kita perlu bersatu. Bersuara keras mendesak PBB. Mendesak negara maju untuk bersikap adil serta mengakui kemerdekaan Palestina," tegas Gus Muhaimin.
Di akhir pidatonya, Gus Muhaimin juga meminta umat Islam se-Tanah Air tidak melupakan nasib pengungsi Rohingya di Myanmar dan etnis Uighur di China, yang saat ini juga masih berjuang keluar dari penindasan. Dia mengatakan, pemerintah Indonesia perlu mengambil peran lebih untuk menyelesaikan masalah ini.
"Guru Bangsa kita, KH Abdurrahman Wahid, Presiden Indonesia ke-4 pernah menyatakan orang yang benar-benar cinta kepada Islam, akan tahu bahwa agama melarang tindak kekerasan, dan hanya mengizinkan untuk mempertahankan diri jika diusir dari rumah mereka," tutup Gus Muhaimin.