REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Akademisi Jepang, Ali Hiroaki Kawanishi, menceritakan kisah bagaimana ia memutuskan untuk memeluk agama Islam. Dia mengatakan, keputusan tersebut tergolong tiba-tiba. Suatu hari dia bangun dari tidurnya dan memutuskan untuk masuk Islam.
"Hari itu, tanpa ragu, saya pergi ke masjid dan menjadi seorang Muslim. Dalam arti yang sebenarnya, tidak ada sesuatu yang tidak dikehendaki oleh Allah. Saya bisa mengatakan, 'Saya telah diberkahi dengan Islam'," katanya, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (3/5).
Kawanishi pernah belajar teologi Kristen di Universitas Doshisha di Kyoto. Selama proses belajar ini, dia menerima banyak informasi tentang agama lain seperti Islam dan Yudaisme. Ia menemukan sesuatu yang berbeda dalam Islam.
"Selama belajar agama Kristen, kuliah diberikan di fakultas untuk memberikan informasi singkat tentang berbagai agama seperti Islam dan Yudaisme. Saya juga menghadiri kelas-kelas ini. Saya belajar hal-hal yang berbeda dari Islam yang saya tahu (sebelumnya)," kata Kawanishi.
Pada 2015, Kawanishi memulai gelar master dalam program Studi Peradaban di Universitas Ibn Haldun di Istanbul, Turki. Ia juga belajar ilmu-ilmu Islam di Yayasan Penelitian dan Pendidikan Istanbul (ISAR).
Kemudian dia melanjutkan pendidikan doktoralnya di Universitas Tubingen Jerman, hingga kemudian dia menjadi kandidat PhD di bidang Kalam (teologi skolastik Islam) di Jerman.
Setelah menjadi seorang Muslim, kebiasaan Kawanishi tidak banyak berubah. Dia menjalani kehidupan yang lebih sehat dan berkeinginan belajar teologi Islam di Jepang. Apalagi, ia belum pernah mendengar ada rekan Jepang yang bekerja di bidang teologi Islam di Jepang atau Eropa. "Situasi ini sangat spesial bagi saya. Saya menikmati ini," ungkapnya.
Kawanishi kini belajar tentang agama Islam selama menempuh pendidikan agamanya di Jepang. Selain itu, dia juga ingin membantu mempromosikan Islam di negara asalnya. "Jika saya bisa membuat satu orang bahagia dengan membantu mempromosikan Islam di Jepang di masa depan, saya akan sangat senang," katanya.