HADHRAMAUT, Suara Muhammadiyah – Syi’b Hud (1/5) Nabi Hud AS adalah nabi yang diutus Allah SWT untuk kaum ‘Ad yang tinggal di wadi’ Ahgaff, Hadhramaut, Yaman. Penduduk Hadhramaut, Yaman mempunyai tradisi ziarah tahunan ke makam Nabi Hud AS selama satu minggu penuh. Tradisi ziarah ini biasanya digelar di bulan Syakban, seminggu waktu ziarah merupakan waktu libur tahunan bagi para pekerja dan petani yang ada di sana.
Mereka bisa leluasa untuk beribadah penuh dan menyiapkan mental sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Pada masa Syeikh Abdullah Ba’abbad Abad ke-7 H, ziarah Nabi Hud didakan setelah musim panen kurma. Kemudian, pada masa Assayyid Assyeikh Abu Bakar bin Salim (992 H), ziarah Nabi Hud As mulai ditradisikan pada bulan Syakban setiap tahunnya.
Penduduk Hadhramaut berpergian ke makam Nabi Hud secara berkelompok-kelompok dan di sekitar makam Nabi Hud.Masing-masing kafilah memiliki rumah tersendiri yang difungsikan setiap tahunnya untuk istirahat dan saling silaturrahmi antar kafilah. Bahkan uniknya, banyak di antara penduduk Hadhramaut melakukan ziarah dengan menunggangi onta masing-masing yang sudah dihias secantik mungkin.
Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Yaman berusaha menapaki tilas kenabian Nabi Hud as. Maka dari itu Arsyad Arifi dan Arsyad Rabbani melakukan ziarah ke Makam Nabi Hud as di Syi’ib Hud pada tanggal 19 April 2022. Ziarah tersebut dilakukan demi merenungkan kejadian umat-umat terdahulu dan mengambil hikmah untuk menjadi bahan i’tibar untuk menapaki jalan kehidupan yang akan dilalui. Acara ditutup dengan doa dan foto bersama.
Ketua PCIM Yaman Arsyad Arifi berkata, “Alhamdulillah Ziarah Hud yang dilakukan di pagi bulan Ramadhan ini berlangsung khidmat dan penuh hikmah, semoga dengan merenungi kisah-kisah terdahulu ini kita dapat melangkah dengan tepat, penuh kesadaran , dan hikmah demi mencapai masyarakat Islam yang berkemajuan”.
Syibam atau juga disebut Syibam Hadramaut, adalah sebuah kota kecil di Yaman. Syibam adalah ibu kota Distrik Syibam dalam Kegubernuran Hadhramaut, dengan penduduk sekitar 7000 jiwa. Kota ini terkenal dengan bangunan tingginya yang terbuat dari batu bata lumpur. Catatan sejarah tertua tentang kota ini berasal dari abad ke-3 Masehi.[1] IPada zaman itu, kota ini adalah ibu kota Kerajaan Hadramaut.
Syibam biasanya disebut “pencakar langit tertua di dunia” atau “Manhattan dari Gurun”, dan salah satu contoh perencanaan kota yang terbaik dan tertua, berdasarkan kaidah pembangunan vertikal.[2] Kota ini memiliki beberapa bangunan tertinggi dari lumpur di dunia, dengan beberapa dari mereka lebih dari 30 meter,[3] yang menjadi bangunan apartemen awal. Agar terlindung dari hujan dan pengikisan, dinding bangunan-bangunan tersebut harus dirawat secara teratur dengan melapiskan lapisan lumpur baru.
Shibam, yang sekarang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, berutang ketenaran untuk rumah architecture.The berbeda yang Shibam semuanya terbuat dari bata lumpur dan sekitar 500 dari mereka adalah menara blok, yang naik 5 sampai 11 cerita tinggi, dengan masing-masing lantai memiliki satu atau dua kamar Gaya arsitektur ini digunakan untuk melindungi penduduk dari serangan Badui.. Sementara Shibam telah ada selama diperkirakan 1.700 tahun, sebagian besar rumah di kota ini berasal dari abad ke-16. Banyak, meskipun, telah dibangun kembali berkali-kali dalam beberapa abad terakhir.
Shibam sering disebut “kota tertua pencakar langit di dunia” atau “Manhattan dari gurun”, dan merupakan salah satu contoh tertua dan terbaik dari perencanaan kota berdasarkan prinsip konstruksi vertikal. Kota ini memiliki beberapa bangunan lumpur tertinggi di dunia, dengan beberapa dari mereka lebih dari 30 meter (100 kaki) tinggi, sehingga menjadi bangunan awal bertingkat tinggi apartemen. Dalam rangka untuk melindungi bangunan dari hujan dan erosi, dinding harus rutin dipertahankan dengan menerapkan lapisan segar lumpur. Kota terdekat Tarim berisi struktur tertinggi di Wadi Hadhramaut lembah, menara mudbrick dari masjid Al-Mihdhar. Ia berdiri di ketinggian kurang lebih 53 meter (175 kaki). Ini adalah menara tertinggi di semenanjung Arab selatan.
Untuk mengenal hal tersebut maka Pimpinan Cabang Muhammadiyah Yaman mengadakan Ziarah ke Kota Syibam pada tanggal 15 April 2022. Berangkat dari kota Tarim, perjalanan dapat ditempuh dengan waktu normal selama satu setengah jam. Ziarah yang dilakukan oleh Arsyad Arifi dan Arsyad Robbani ini berlangsung dari pukul 05.00 KSA hingga pukul 21.00.
Adapun destinasi yang dituju adalah Gedung pencakar langit tanah liat, Jami’ Harun, Masjid dan Makam Syekh Ma’ruf Bajammal. Perjalanan yang ditempuh di bulan suci Ramadhan ini dilakukan demi berta’aruf dengan kekuasaan dan ciptaan Allah swt serta mempelajari sejarah pada bukti sejarah yang otentik. Maka dari itu Arsyad Arifi, Ketua PCIM Yaman berkata, “Semoga dengan diadakan ziarah intelektual ini kita semua dapat mempelajari sejarah dimasa kuno sehingga dapat menapaki etape-etape hidup selanjutnya demi mencapai masyarakat Islam yang berkemajuan.” (Arsyad Arifi)