REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Muslim di Birmingham diminta waspada dalam melakukan pemesanan paket haji maupun umrah. Transaksi palsu dan keberadaan perusahaan tanpa izin telah menyebabkan kerugian puluhan ribu poundsterling.
Laporan dari media lokal menyebut lonjakan pemesanan perjalanan ke Makkah memicu peringatan dari Otoritas Penerbangan Sipil, atas tren penawaran paket ilegal dan palsu.
Menyebarnya pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir telah mengganggu perjalanan ke tempat suci. Ribuan Muslim Inggris, termasuk masyarakat Brummies, diperkirakan akan melanjutkan perjalanan haji pada Juli 2022.
Dilansir di Birmingham Mail, Rabu (27/4), otoritas terkait mendesak calon jamaah untuk memeriksa perlindungan keuangan sebelum melakukan pemesanan. Sebuah kasus pengadilan London baru-baru ini mengungkap para korban telah kehilangan uang karena paket haji yang dijual tanpa Lisensi Penyelenggara Perjalanan Udara (ATOL).
Selama bertahun-tahun, umat Muslim di Inggris kehilangan ribuan pound melalui penawaran perjalanan "pop-up" palsu yang tidak berlisensi atau tidak ada.