REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Al Hamid mengatakan, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) terlahir dari berbagai laskar umat Islam yang berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.
Karena itu, menurut dia, TNI dan umat Islam sejak dulu telah memiliki ikatan emosional yang kuat dan tidak dapat dipisahkan.
"Dilihat dari sejarah TNI dan umat Islam tidak bisa dipisahkan karena keduanya mempunyai sejarah ikatan masa lalu yang baik," ujar Habib Umar Al Hamid dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (22/4/2022).
Laskar sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya tentara. Para ulama saat itu kemudian memberikan semangat kepada para tentara Islam itu untuk melawan segala bentuk penjajahan. "Maka wajar dan sudah sepantasnya kalau TNI sekarang ini mendukung segala kegiatan umat Islam, khususnya pada bulan suci Ramadhan," ucap Habib Umar.
Dia pun mengapresiasi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang menggKepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang menggelar lomba Alquran, yaitu Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) TNI AD tahun 2022. Lomba MTQ ini dilaksanakan pada bulan Ramadhan, tepatnya pada 18-22 April 2022.
"Langkah yang baik dan apresiasi pada kegiatan MTQ yang digelar Kasad Jendral Dudung Abdurachman dilingkungan Angkatan Darat untuk membekali prajurit yang berakhlak Islami," kata Habib Umar.
Dia menjelaskan, sejarah juga telah menorehkan sebuah peristiwa kelam tentang G30S PKI. Namun, TNI dan umat Islam saat itu tetap solid untuk menumpas pengkhianatan PKI. Menurut dia, harmonisasi antara TNI dan umat Islam ini lah yang harus tetap dijaga dan jangan mudah untuk diadu domba.
"Semoga sejarah memberi pelajaran untuk kita semua dan jangan terulang lagi tragedi yang membawa korban," jelas Habib Umar.
Dia pun mengimbau kepada semua pihak agar menyudahi perpecahan dan terbelahnya anak bangsa belakangan ini, karena hal itu tidak menguntungkan buat negeri ini. Dia juga mengajak kepada beberapa tokoh nasional dan para penegak hukum untuk bersikap bijaksana dan adil dalam menyelesaikan masalah di negeri ini.
Menurut Habib Umar, berbagai institusi penegak hukum di negara ini harus berani memberikan masukan kepada presiden Jokowi terkait keadaan bangsa dan negara yang sebenarnya.
"Sehingga keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia menjadi negara maju dan disegani oleh dunia internasional bisa menjadi kenyataan," ujar Habib Umar.