REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM – Sekelompok pemukim Israel kembali menggeruduk kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa (19/4). Mereka mengusir jamaah serta Mourabitoun, yakni sekumpulan pria dan wanita Palestina yang ditunjuk untuk melindungi Al-Aqsa.
Menurut seorang penjaga Masjid Al-Aqsa yang diwawancara media Al Araby, para pemukim Israel mulai menggeruduk area situs tersuci ketiga umat Islam itu sekitar pukul 08:00 waktu setempat. Mereka datang dalam dua kelompok dengan jumlah total 75 orang.
Setelah memasuki kompleks Al-Aqsa dengan pengawalan pasukan Israel, para pemukim tersebut mengusir jamaah dan Mourabitoun. Itu merupakan ketiga kalinya para pemukim Israel menggeruduk Al-Aqsa dalam tiga hari terakhir.
Tokoh sayap kanan Israel yang juga anggota parlemen (Knesset), Ben Gvir, memuji aksi terbaru para pemukim. Dia mengatakan, Al-Aqsa memang harus berada di bawah pengaturan atau pengelolaan Israel. “Waktunya telah tiba untuk mengusir sumbangan Yordania dari Bukti Bait Suci,” ujarnya.
Meski Israel berhasil menduduki Yerusalem Timur pada 1967, Yordania tetap menjadi penjaga situs-situs suci keagamaan di wilayah tersebut. Pada Senin (18/4) lalu, Perdana Menteri Yordania Bisher Al-Khasawneh memuji perlawanan masyarakat Palestina terhadap aksi penggerudukan pasukan Israel ke kompleks Al-Aqsa.
“Saya salut kepada setiap warga Palestina, dan semua staf Wakaf Islam Yordania, yang dengan bangga berdiri seperti menara, melemparkan batu tanah liat mereka ke arah simpatisan Zionis yang mencemari Al-Aqsa,” ujar Al-Khasawneh saat berbicara di parlemen Yordania.
Pada Senin lalu, Yordania telah memanggil kuasa usaha Israel untuk negara tersebut. Amman menyampaikan protes atas pelanggaran provokatif Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa. “(Kementerian Luar Negeri) memanggil kuasa usaha Kedutaan Israel di Amman untuk menyampaikan pesan protes atas pelanggaran tidak sah dan provokatif Israel di Masjid Al-Aqsa yang diberkati,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yordania dalam sebuah pernyataan, dikutip Al Arabiya.
Kemenlu Yordania mengungkapkan, kuasa usaha terkait diberi tahu tentang pesan protes yang bakal segera disampaikan ke pemerintah Israel. Hal itu termasuk seruan untuk secepatnya menghentikan pelanggaran Israel dan upaya mengubah situasi sejarah dan hukum di Al-Aqsa.
Situasi di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa telah memanas sejak Jumat (15/4) pekan lalu. Pasukan Israel menggeruduk situs tersuci ketiga milik umat Islam itu saat ribuan warga hendak menunaikan salat Subuh. Israel berdalih, tindakan itu dilakukan untuk mengangkut tumpukan batu yang dikumpulkan di area kompleks Al-Aqsa.
Kepolisian Israel mengklaim, mereka mulai menggeruduk Masjid Al-Aqsa setelah adanya sekelompok warga yang melemparkan batu ke arah ruang doa umat Yahudi di Tembok Barat. Polisi Israel hendak membubarkan dan memukul mundur kelompok tersebut. Pada momen itulah bentrokan pecah. Lebih dari 150 warga Palestina mengalami luka-luka dalam kejadian itu. (Kamran Dikarma)