REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof KH Haedar Nashir, merespons aksi biadab tentara Israel yang kembali melakukan agresi ke rakyat Palestina pada, Jumat 15 April 2022 menjelang subuh di Masjid Al Aqsa, Yerusalem.
Haedar menyentil sikap dunia Barat yang berteriak lantang atas perang di Ukraina , namun diam dan tak bereaksi atas agresi Israel di Palestina.
Haedar pun menyesalkan standar ganda negara-negara yang selama ini mengusung HAM, termasuk lembaga, dan forum-forum agama yang mengusung perdamaian nyaris bisu terhadap serangan Israel.
"Lembaga-lembaga dan para aktivis HAM di seluruh dunia pun nyaris bisu. Bila ada satu peristiwa dengan korban kecil di suatu negara selalu mudah menjadi isu dunia sebagai pelanggaran HAM, namun tidak berlaku bagi Israel," kata Haedar dalam keterangannya, Ahad (17/4/2022).
Kelompok-kelompok pengusung perdamaian dunia dan forum-forum agama-agama nyaris bisu bila menyangkut Israel, seolah semua serangan demi serangan fisik itu menjadi lumrah. Penyuara anti-radikalisme dan anti-terorisme pun tidak terdengar sikap garangnya bila menyangkut tindakan super-radikal dan super-teror Zionis Israel.
Menurut Haedar, Inilah ironi tragis dunia global saat ini. Padahal sejatinya serangan demi serangan Israel terhadap wilayah dan bangsa Palestina sama dengan menyerang brutal dan menghancurkan peradaban dunia.
“Karena yang diserang ialah manusia, kebebasan, hak, dan eksistensi hidup sebuah bangsa yang semestinya menikmati kemerdekaannya secara leluasa,” imbuhnya.
Haedar juga bertanya tentang konsistensi Negara-negara besar dunia dan lembaga HAM yang masih saja membiarkan Israel untuk menyerang, menyerbu, menginvasi, mengaresi, dan menindas bangsa lain.
Dia juga membandingkan dengan kejadian di Irak era Saddam Hussein menginvasi Kuwait, menurutnya waktu itu negara-negara sekutu Eropa sigap menghancurkan Irak hingga nasibnya nesta sampai saat ini.
Begitu pun bila ada invasi atau pelanggaran HAM berat di suatu negara, banyak suara menentang dan mengecam. “Namun Israel kekecualian. Inilah nestapa dan kelumpuhan peradaban dunia modern saat ini!”, kata dia.
Dalam serangan sebelum subuh yang dilakukan oleh Israel menyebabkan sedikitnya 152 Warga Palestina terluka. Hal itu dilakukan oleh pasukan keamanan Israel dengan menembakkan peluru karet, granat kejut, dan memukul demonstran dengan tongkat polisi ke warga Palestina di Masjid Al Aqsa.