Kamis 14 Apr 2022 07:47 WIB

Keterkaitan Antara Puasa dan Amanah, Perkara yang Kerap Dilalaikan Manusia

Puasa mengajarkan umat Islam untuk menjaga amanah

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Berpuasa. Puasa mengajarkan umat Islam untuk menjaga amanah
Foto:

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”    

Al-Maghdhub atau manusia terkutuk biasa dinisbatan kepada para pemimpin kaum Yahudi, karena mereka kaum yang telah diberi kitab dan dibimbing para nabi serta diberi kecerdasan di atas bangsa-bangsa yang lain. Tetapi pengkhianatan mereka teradap agama sungguh luar biasa. 

"Tidak sedikit dari para nabi yang diutus kepada mereka bukan hanya dingkari melainkan mereka bunuh karena tidak sesuai dengan hawa nafsu para pemimpin mereka," katanya. 

Mereka dengan sengaja dan sistematis menyelewengkan ajaran Taurat dengan mengubah-ubah kalimatnya atau mereka mentakwilkannya kepada takwil yang jauh dari maksud yang sebenarnya. 

Menurut Ibnu Taimiyah, siapapun dari umat pemikul agama, termasuk dari para pemimpin lslam, jika mereka menempuh perilaku seperti yang ditempuh para ahli agama Yahudi, mereka sama berhak dikatagorikan sebagai al-maghdhub karena berbuat khianat kepada agama Allah dengan cara-cara yang zalim.

Penyebab kedua dari pengkhianatan adalah kejahilan. Jahil maknanya bodoh atau tolol. Kejahilan dalam pengertian Alquran merujuk kepada tiga makna. 

Pertama, kebodohan dalam pengertian tidak mempunyai ilmu sama sekali. Inilah kebodohan seorang yang tidak mau belajar sehingga akalnya kosong dari ilmu pengetahuan.  

Kedua, kebodohan dalam pengertian mengitikadkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak mempunyai dasar ilmu pengetahuan, tidak dari wahyu dan tidak juga dari akal yang sehat, melainkan khayalan dan dongeng-dongeng semata.  

Baca juga: Motif Tentara Mongol Eksekusi Khalifah Terakhir Abbasiyah dengan Dilindas Kuda

Ketiga, kebodohan dalam pengertian mempunyai ilmu pengetahuan yang menyimpang dan tidak sesuai dengan kebenaran. 

Mungkin karena dia tidak kritis dalam menerima suatu pengajaran sehingga hanya manut dan taklid terhadap apa yang diajarkan orang lain kepadanya.  

 

"Sering terjadi orang-orang yang menyeleweng dari agama mempunyai niat yang benar dan hati yang tulus untuk beribadah kepada Allah SWT, akan tetapi ia menjadi korban propaganda para pemuka agama yang zalim," katanya.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement