Rabu 13 Apr 2022 22:33 WIB

Buka PTQ Tingkat Nasional, Wapres: Jangan Jadikan Alquran Jargon yang Hilang Makna

Wapres KH Maruf Amin mengajak untuk menjadikan Alquran panduan hidup

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Wapres Maruf Amin membuka Pekan Tilawatil Quran Tingkat Nasional ke-52 Tahun 2022 yang diselenggarakan Radio Republik Indonesia (RRI) di Takengon, Aceh Tengah.
Foto: istimewa
Wapres Maruf Amin membuka Pekan Tilawatil Quran Tingkat Nasional ke-52 Tahun 2022 yang diselenggarakan Radio Republik Indonesia (RRI) di Takengon, Aceh Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapresiasi penyelenggaran Pekan Tilawatil Quran Tingkat Nasional ke-52 Tahun 2022 yang diselenggarakan Radio Republik Indonesia (RRI) di Takengon, Aceh Tengah. 

Wapres berharap Pekan Tilawatil Quran yang digelar di bulan suci Ramadhan ini semakin mendorong umat Islam, terutama generasi muda Islam, untuk mempelajari Alquran.

Baca Juga

"Musabaqah diharapkan dapat semakin mendorong dan meningkatkan perhatian umat Islam, terutama generasi muda Islam, untuk tekun membaca, mempelajari dan mengamalkan Alquran di tengah derasnya arus perubahan sosial dan budaya, serta globalisasi dan transformasi digital dewasa ini," kata Wapres dalam sambutan pembukaan Pekan Tilawatil Quran Tingkat Nasional ke-52, Rabu (13/4/2022). 

Wapres juga berharap umat Islam dapat memahami isi Alquran secara utuh. Tak hanya membaca, memahami isinya lebih utama dan menjadi keharusan bagi umat Islam. 

Karena, Alquran adalah merupakan petunjuk bagi seluruh manusia dan merupakan buku panduan (manual book) bagi tatanan kehidupan manusia. 

"Dalam menghadapi segala persoalan dan tantangan, kita semua semestinya kembali kepada Alquran sebagai manual book. Alquran jangan hanya menjadi jargon yang kehilangan makna," kata Kiai Ma'ruf. 

Dia melanjutkan, sebagai manual book, Alquran juga memberikan tuntunan bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Alquran juga mengandung ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi, antara lain nilai-nilai kejujuran, pemerataan, keadilan, larangan berbuat zalim, ribawi, mengambil hak orang lain secara tidak sah, dan lain-lain. 

Untuk itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini berharap, generasi para pecinta Alquran harus dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan menghadirkan teladan untuk masyarakat.

Sesuai dengan pesan-pesan luhur Alquran, termasuk menjaga persaudaraan dan persatuan. "Karena persaudaraan dan persatuan itu akan membawa kemaslahatan bagi kehidupan bangsa, yaitu prinsip satu sama lain menopang  masing-masing satu bagian dengan bagian yang lain, saling menguatkan," kata Wapres.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement