Selasa 12 Apr 2022 00:00 WIB

Laporan: China Ambil Organ Tahanan Diduga Muslim Uyghur

Transplantasi organ marak di China termasuk diduga dari Muslim Uyghur

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana menjelang maghrib di depan Masjid Idkah, Kota Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, China (ilustrasi). Transplantasi organ marak di China termasuk diduga dari Muslim Uyghur
Foto:

Aktivis hak asasi manusia dan pakar asing menuduh bahwa puluhan ribu organ terus diambil setiap tahun dari anggota minoritas yang dianiaya negara di China dan dijual untuk transplantasi.

Sekitar 15 juta anggota minoritas di Provinsi Xinjiang China, termasuk Muslim Uyghur, menjalani pemeriksaan medis untuk memeriksa kecocokan organ untuk transplantasi, peneliti Ethan Gutmann mengatakan kepada harian Israel Haaretz pada 2020.

Pada 2019, kelompok aktivis China Tribunal yang berbasis di Australia mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB bahwa pihak berwenang Tiongkok mengambil organ dari orang-orang Uyghur yang dianiaya dan anggota kelompok agama Falun Gong.

China adalah penyedia besar transplantasi organ. Pernyataan publik China telah mengungkapkan bahwa lebih dari 50 ribu transplantasi organ akan dilakukan pada 2023.

Ini juga merupakan tujuan yang dikenal untuk ‘wisata organ’, menarik para pencari transplantasi dari Jepang, Korea dan, juga Muslim dari negara-negara Teluk yang lebih memilih ‘organ halal’ atau yang diambil dari Muslim seperti Uyghur, menurut Gutmann.

“Rumah sakit China mengiklankan waktu tunggu hanya beberapa pekan untuk transplantasi organ, dibandingkan dengan Barat (yang menunggu dalam hitungan) bulan dan tahun,” Lavee menyoroti.

"Orang China terus mengiklankan penjualan organ untuk transplantasi turis di internet dalam bahasa Inggris, Rusia, dan Arab,” ujar dia.

Sampai saat ini, para ilmuwan dan aktivis tidak memiliki dokumen resmi yang menghubungkan lalu lintas yang mengerikan ke negara China, yang telah membantah tuduhan tersebut.

Baca juga: Calon Presiden Prancis Marine Le Pen Bersumpah akan Larang Jilbab Jika Terpilih

"Pemerintah China selalu mengikuti pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang transplantasi organ manusia, dan semakin memperkuat administrasi transplantasi organ dalam beberapa tahun terakhir," kedutaan besar China di Israel mengatakan kepada Haaretz setelah pengungkapan tersebut.

Sebuah "genosida" yang terdokumentasi dengan baik telah diluncurkan oleh otoritas China terhadap komunitas minoritas Muslim di Xinjiang, yang melibatkan penahanan massal dan indoktrinasi.

 

Sumber: alaraby  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement