Rabu 30 Mar 2022 17:56 WIB

Gus Yaqut Buka Konbes Ke-25 GP Ansor di Kalsel

Konbes ini mengusung tema “Konsolidasi Organisasi, Menuju Konsolidasi Kader”

Pembukaan Konbes ke-25 GP Ansor ini dibuka oleh Ketua Umum PP GP Ansor sekaligus Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas yang sering disapa Gus Yaqut
Foto: istimewa
Pembukaan Konbes ke-25 GP Ansor ini dibuka oleh Ketua Umum PP GP Ansor sekaligus Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas yang sering disapa Gus Yaqut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Pemuda Ansor membuka Konferensi Besar ke-25 yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat di kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Konbes ini mengusung tema “Konsolidasi Organisasi, Menuju Konsolidasi Kader”

Pembukaan Konbes ke-25 GP Ansor ini dibuka oleh Ketua Umum PP GP Ansor sekaligus Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas yang sering disapa Gus Yaqut, Rais Syuriah PWNU Kalsel KH Muhammad Ramli, Ketua PWNU Kalsel, Kabinda Kalsel, Rektor UIN Kalsel, Pengurus Pimpinan Wilayah GP Ansor se-Indonesia, Pengurus Harian PP GP Ansor, Forkompida Kalimantan Selatan. Konbes ke-25 GP Ansor dilaksanakan 30 Maret - 1 April  2022 di hotel Dafam Syariah Banjarbaru. 

Baca Juga

Pada pembukaan tersebut Gus Yaqut berpesan kepada peserta Konbes untuk terus berkhidmat bagi Negeri walau apapun yang terjadi, pandemi Covid-19 bukanlah sebuah halangan bagi Gerakan Pemuda Ansor untuk melaksanakan giat.

Pandemi Covid-19 berdampak perubahan besar pada semua lini, termasuk giat Gerakan Pemuda Ansor dan Banser mengalami perubahan signifikan. Gus Yaqut menggaungkan gagasan perubahan besar dengan seruan GP Ansor harus bertransformasi pada tahun 2021, dengan tema “Transformasi Media Juang, Pagar Baja Gerakan Kita”

“Konbes ke-25 GP Ansor ini adalah kesempatan untuk melakukan review atas semua hal terkait organisasi dan relevansinya dengan keadaan zaman. Sesuaikan dengan keadaan zaman, lanjutkan jika baik dan segera hentikan jika sudah tak relevan lagi,” pesan Gus Yaqut dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/3/2022).

Gus Yaqut memberikan perhatian khusus terkait kaderisasi dan mendorong adanya Kongres, dimana pandemi mengakibatkan banyak giat terkait konfercab dan konferwil yang terhenti kemudian berlaku caretaker. Pada kesempatan ini Gus Yaqut menegaskan bahwa masalah struktural harus segera dibicarakan dan didiskusikan kembali karena masa pandemi sudah mulai berakhir.

“Roda organisasi dan kaderisasi harus tetap berjalan, dengan segala konsekuensi dan resikonya” pungkasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement