Rabu 16 Mar 2022 20:34 WIB

Konfrensi Perempuan Internasional Pembebasan Al-Aqsa Segera Digelar 

Israel memperlakukan rakyat Palestina semena-mena.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Konfrensi Perempuan Internasional Pembebasan Al-Aqsa Segera Digelar. Foto: Bendera Palestina. Ilustrasi
Foto: Reuters
Konfrensi Perempuan Internasional Pembebasan Al-Aqsa Segera Digelar. Foto: Bendera Palestina. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga Kemanusiaan, Aqsa Working Group (AWG) akan menggelar Konferensi Perempuan Internasional untuk Pembebasan Al-Aqsa dan Palestina atau International Women's Conference for the Liberation of Al Aqsa and Palestine (IWCLA) sebagai dukungan kepada para tahanan yang dilaksanakan pada Kamis (17/3).

"Konfrensi besok merupakan puncak rangkaian acara dari kegiatan respon seruan ulama internasional dan untuk menyadarkan penduduk dunia tentang permasalahan Palestina. Besok oleh divisi kemuslimatan di Aqsa Working Group, membicarakan hak-hak wanita dan anak-anak muslim Palestina yang ditahan oleh zionis," kata Sekjen AWG, Subhan Amir dalam konfrensi pers menjelang IWCLA melalui siaran Youtube pada Rabu (16/3).

Baca Juga

"Mereka ditahan kemudian tidak diperhatikan hak-haknya, sebagaimana kita tahu semuanya apabila ada wanita dan anak-anak ditahan, diberikan perlakuan khusus tidak semena-mena. Nah ini yang dilakukan zionis mengabaikan hak-hak para tahanan, ada yang melahrikan di tahanan," lanjut Subhan.

Konferensi IWCLA mengambil tema 'Bergerak Berjamaah Membela Perempuan dan Anak-anak Palestina’. Sebagai salah satu wujud dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina dan kaum Muslimin dalam membebaskan Al-Aqsa dan kemerdekaannya. 

Ketua Pelaksana Konferensi Perempuan Internasional, Maghfiroh Darusman mengatakan, Penjajahan yang lama terjadi di Palestina menjadikan kondisi anak-anak dan perempuan yang menjadi korbannya. Lalu inisiatif muncul dari para perempuan Palestina, dengan istilah murobithoh, perempuan pejuang Al-Aqsa. Awalnya para laki-laki yang berjuang, tapi kemudian mereka banyak ditangkap. Maka akhirnya para keluarga, perempuan dan anak-anak yang berjuang.

"Kondisi ini memberikan motivasi-motivasi untuk yang lain, untuk membebaskan Al-Aqsa mereka harus berjuang meninggalkan keluarga bahkan berani memberikan nyawanya. Kami sebagai kaum muslimin, muslimah ikut merasa bertanggung jawab, sebagimana dalam Alquran, merasa bersaudara bagian dari tanggung jawab kita," kata Maghfiroh.

Maghfiroh mengatakan, dalam IWCLA mereka akan mengupayakan yang terbaik untuk rakyat Palestina. Tujuan yang ingin dicapai yakni meningkatkan kesadaran kaum perempuan untuk membela Al-Aqsa, Palestina, semua perempuan dapat ikut andil apa pun agamanya.

"Berikutnya menyuarakan perjuangan para murobithoh yang berada di garda terdepan. Mengedukasi kaum perempuan atau muslimah secara khususnya tentang pendidikan Alquran dan hadits karena kita nanti akan ada pembicara tentang pendidikan Alquran," kata Maghfiroh.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement