Rabu 09 Mar 2022 02:15 WIB

Politisi Eropa ini Sambut pengungsi Ukraina, Kecuali Muslim

Politisi sayap kanan dan populis di Eropa bedakan pengungsi Ukraina dan Muslim.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Seorang wanita memberi makan putrinya setelah melarikan diri dari Ukraina dan tiba di perbatasan di Medyka, Polandia, Senin, 7 Maret 2022.
Foto:

Sementara itu, di Bulgaria, Presiden Rumen Radev memasukkan stereotip rasis tentang pengungsi dari luar Eropa yang dikaitkan dengan terorisme dan kriminalitas. “Ini bukan pengungsi yang biasa kami datangi… orang-orang ini adalah orang Eropa,” katanya kepada wartawan, merujuk pada orang Ukraina.

"Orang-orang ini cerdas, mereka adalah orang-orang terpelajar... Ini bukan gelombang pengungsi yang biasa kita alami, orang-orang yang tidak kita yakini identitasnya, orang-orang dengan masa lalu yang tidak jelas, yang bahkan bisa saja teroris. Dengan kata lain, tidak ada satu pun negara Eropa sekarang yang takut dengan gelombang pengungsi saat ini,” lanjutnya.  

Sementara Wartawan Suriah Okba Mohammad mengatakan pernyataan itu mencampurkan rasisme dan Islamofobia.

Di samping itu, di Yunani, anggota parlemen partai berkuasa Dimitris Kairidis mengatakan selama siaran langsung TV bahwa “duduk dan dibantai di jantung Eropa…  dengan orang-orang non-religius, tetapi untuk membuatnya cukup sinis, saya tahu kedengarannya tidak ortodoks secara politis, tetapi sayangnya itu juga penting Kristen, kulit putih, Eropa, yang berasal dari kita, berasal dari kita".

Di tempat lain, politisi Konservatif Denmark Marcus Knuth menyampaikan tweet gambar dokumen yang menunjukkan jumlah Third-country national (TCN) yang terdampar di Ukraina, dengan angka-angka untuk Irak, Suriah, Iran, dan Afghanistan dilingkari. 

“Kami tentu saja akan membantu semua warga Ukraina. Tapi kami mengatakan tidak untuk mengundang 2.300 warga Afghanistan dan Suriah, dll dengan suaka di Ukraina serta berpotensi hingga +10.000 lebih dari Timur Tengah,” katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement