Jumat 04 Mar 2022 06:41 WIB

Kapal Kargo Bangladesh Terkena Rudal Rusia, 1 Tewas

Rudal Rusia mengenai kapal kargo Bangladesh.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Kapal Kargo Bangladesh Terkena Rudal Rusia, 1 Tewas. Foto:   Sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia.
Foto: TASS
Kapal Kargo Bangladesh Terkena Rudal Rusia, 1 Tewas. Foto: Sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID,OLVIA -- Sebuah rudal atau bom menghantam kapal kargo milik Bangladesh di pelabuhan Olvia, Laut Hitam Ukraina hingga menewaskan salah satu awaknya. Upaya penyelamatan sedang dilakukan terhadap awak kapal yang lain.

"Kapal itu diserang dan seorang insinyur tewas. Tidak jelas apakah itu bom atau rudal atau pihak mana yang melancarkan serangan. 28 awak lainnya tidak terluka," kata Pijush Dutta, direktur eksekutif Bangladesh Shipping Corp, dilansir Khaleej Times, Kamis (3/3/2022).

Baca Juga

Kapal tersebut ialah kapal Banglar Samriddhi, yang berbendera Bangladesh. Kapal ini telah terjebak di pelabuhan Olvia sejak serangan Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari, dan terkena rudal pada Rabu (2/3/2022) malam kemarin waktu setempat.

Di ibu kota Bangladesh, Dhaka, Kedutaan Besar Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keadaan insiden itu sedang ditetapkan. "Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada orang-orang terdekat dan tersayang dari almarhum. Pihak Rusia berusaha sekuat tenaga untuk memastikan keberangkatan kapal Bangladesh yang aman dari pelabuhan," katanya.

Video di media sosial menunjukkan anggota kru meminta bantuan setelah kapal ditabrak. Dalam satu video, insinyur kedua kapal mengatakan kapal itu dihantam roket dengan satu awak sudah tewas.

"Kami tidak memiliki pasokan listrik. Catu daya generator darurat sedang berjalan. Kami berada di ambang kematian. Kami belum diselamatkan. Tolong selamatkan kami," kata pelaut itu.

Dalam video lain, anggota kru lain bernama Asiful Islam Asif berkata "Tolong selamatkan kami". Dutta, dari Bangladesh Shipping Corp, mengatakan dia mengetahui video tersebut, namun menolak berkomentar lebih lanjut.

Banyak perusahaan pelayaran telah menangguhkan pelayaran ke pelabuhan Laut Hitam yang terkena dampak dan terminal lain di Ukraina, dengan premi asuransi untuk pelayaran melonjak dalam beberapa hari terakhir. Setidaknya tiga kapal komersial telah terkena proyektil sejak 24 Februari. Moskow sendiri menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi khusus.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement