Kamis 24 Feb 2022 12:51 WIB

Sentimen Anti-Muslim di Asia, Abdul Mu'ti: Ada Islamofobia di Indonesia

Tidak bisa dipungkiri adanya sekelompok masyarakat yang tidak suka terhadap Islam dan

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti. Sentimen Anti-Muslim di Asia, Abdul Muti:  Ada Islamofobia di Indonesia
Foto:

"Ada kesan aparatur keamanan terlalu reaktif jika ada masalah yang terkait dengan Muslim dari kalangan tertentu. Kesan tersebut harus diakhiri dengan kerja yang lebih profesional, objektif, dan adil," tambahnya.

Sentimen anti-Islam dikatakan menyebar cepat di Asia. Para pakar dalam konferensi tentang pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim di Istanbul, Turki pekan lalu menyebut sentimen anti-Muslim itu diperburuk oleh pidato-pidato para pemimpin politik yang menghasut untuk keuntungan pemilu. Fenomena anti-Islam yang saat ini mencolok seperti terlihat di India, Myanmar, Sri Lanka. India dan Myanmar menjadi dua contoh yang mencolok dari kekerasan terhadap Muslim yang telah dinormalisasi. 

Kepala Departemen Muslim dan Minoritas di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Hassan Abdein mengatakan Asia adalah rumah baru kapitalisme dan meskipun jauh lebih beragam daripada di tempat lain, menampung ratusan orang etnis, Asia menderita populisme elektoral yang gelap, yang disebutnya salah satu efek eksploitatif globalisasi. Di bawah kedok keamanan nasional, kata dia, Muslim menjadi sasaran dan dikriminalisasi di seluruh benua ini.

"Baik di Myanmar maupun Sri Lanka, kami melihat satu kelompok tertentu memobilisasi ujaran kebencian," kata Abdein, merujuk pada biksu Buddha yang secara terbuka menyerukan genosida terhadap Muslim, dilansir di TRT World, Sabtu (19/2/2022).

Mantan wakil tetap Republik Islam Pakistan untuk PBB Duta Besar Zamir Akram mengatakan meskipun lebih dari 200 juta Muslim tinggal di India, sebuah versi fasisme sedang berlangsung di tangan Hindutva. Jutaan Muslim menderita diskriminasi agama dan ras, pembersihan etnis, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan bahkan genosida. Para panel ahli, diplomat, tokoh masyarakat, dan aktivis pada seminar dua hari tentang pelanggaran hak asasi manusia yang dihadapi umat Islam itu membahas tentang "Situasi Muslim di Asia".

 

Zamir mengatakan pemerintahan Narendra Modi telah merayu India atas dasar kebencian dan kecemburuan ketika itu menyangkut Muslim. Menurutnya, Muslim menghadapi berbagai masalah dengan dalih penyembelihan sapi dan memakan daging sapi, serta menikahi orang Hindu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement