Jumat 18 Feb 2022 13:48 WIB

Kiai Cholil: Ustaz Syuhada Punya Jiwa Pejuang

Almarhum Ustaz Syuhada dikenal sangat tawadhu

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Ustaz Syuhada Bahri.
Foto: Istimewa
Mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Ustaz Syuhada Bahri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Cholil Nafis turut berduka cita atas wafatnya Mantan Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Ustaz Syuhada Bahri pada Jumat (18/2). Kiai Cholil mengenal Ustaz Syuhada sebagai sosok yang memiliki jiwa perjuangan. 

"Beliau ini sangat mengalir jiwa perjuangannya dan semangat membangun generasi penerus," ujar Kiai Cholil saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (18/2). Selain itu, menurut Kiai Cholil, almarhum Ustaz Syuhada juga sangat tawadhu. Dia pun berharap, amal perjuangan almarhum bisa diteruskan oleh para kader DDII saat ini. 
 
"Beliau sangat tawadhu. Mudah-mudahan amal perjuangannya diteruskan oleh anak-anak ideologisnya. Semua amalnya diterima dan dosanya diampuni," kata Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini.
 
Sebelumnya, kabar duka datang dari Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII). Mantan ketua umum DDII Ustaz Syuhada Bahri meninggal dunia pada Jumat (18/2). Akun Yusril Ihza Mahendra mengonfirmasi kabar meninggalnya sang guru.
 
"Telah berpulang ke Rahmatullah, Ustads Syuhada Bahri, mantan Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, pada hari ini Jum'at, 18 Februari 2022 bertepatan dengan tanggal 17 Rajab 1443," kicau Yusril lewat akunnya.
 
Dalam salah satu momen wawancara Republika dengan Ustadz Syuhada Bahri pada 2014, beliau menjelaskan peran utama Dewan Dakwah untuk Umat Islam Indonesia. Menurut dia, peran yang paling utama itu membimbing dan mencerdaskan umat di dalam memahami agama Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.
 
"Artinya, tidak terlalu kanan dan juga tidak terlalu kiri, tetapi tengah-tengah. Kan orang-orang menilai ada Islam yang lugas, ada yang terlalu lembut, kalau kita nggak. Kita ingin memandu bahwa Islam itu mengajarkan tengah, keras lembut tergantung kondisi," tuturnya ketika itu.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement