REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Erfan Kudusov, 53 (tahun) bercerita tentang dirinya saat berusia dua puluhan bahwa Tatar Krimea, sebuah kelompok etnis Turki tempat dia berasal, kembali ke tanah air mereka setelah lebih dari 45 tahun secara terpaksa berada di pengasingan.
Dia menyeka air mata saat dia mengingat kegembiraan luar biasa yang dia rasakan ketika dia tiba.Orang yang lebih tua, ketika mereka pertama kali turun dari pesawat, mereka mencium tanah. Orang-orang menangis dengan kebahagiaan mereka kembali ke tanah air mereka,” tutur dia kepada Al Jazeera.
Tetapi pada tahun 2014, setelah Rusia mencaplok Krimea, Kudusov, bersama dengan puluhan ribu Tatar Krimea, harus meninggalkan tanah air mereka sekali lagi. Sejak saat itu, dia memulai restoran Tatar Krimea yang populer di Kiev, ibu kota Ukraina, tak jauh dari Jalan Khreshchatyk yang terkenal di pusat kota, rumah bagi toko-toko dan orkestra philharmonic.
Sekarang, lebih dari 100 ribu tentara Rusia di sepanjang perbatasan dengan Ukraina dan ancaman perang lebih lanjut. Tatar Krimea di Kiev dan kota-kota Ukraina lainnya seperti Kherson menghadapi ancaman pendudukan baru.
Tatar Krimea adalah etnis minoritas muslim yang berasal dari Semenanjung Krimea, di pantai utara Laut Hitam. Pada tahun 1944, sebanyak 180 ribu Tatar Krimea yang tinggal di Krimea dipaksa naik kereta ternak dan diasingkan ke Uzbekistan di bawah perintah Joseph Stalin.