Kamis 10 Feb 2022 12:47 WIB

Pegasus, Spyware Israel untuk Memata-matai Pejabat Negara Hingga Aktivis

Pegasus adalah spyware atau perangkat pengintai yang dapat menyusup ke ponsel.

Rep: Febryan. A/ Red: Ani Nursalikah
Pegasus, perangkat mata-mata buatan Israel. Pegasus, Spyware Israel untuk Memata-matai Pejabat Negara Hingga Aktivis
Foto:

Sebanyak 17 organisasi berita telah melakukan investigasi terkait Pegasus. Investigasi dilakukan dengan menyelidiki 50 ribu nomor ponsel. Laporan investigasi ini diterbitkan oleh jurnalisme nonprofit Forbidden Stories yang berbasis di Paris dan Amnesty International.

Investigasi ini menemukan dugaan para klien NSO memilih 1.000 individu di 50 negara sebagai target potensial sejak 2016. Daftar target itu di antaranya adalah 189 jurnalis, 600 lebih politikus serta pejabat pemerintah, 65 eksekutif bisnis, dan 85 aktivis hak asasi manusia.

Terdapat pula sejumlah kepala negara yang jadi target, seperti Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Lantas siapa klien NSO ini? Laporan konsorsium media mengatakan sebagian besar klien Pegasus tersebar di 10 negara, yakni Azerbaijan, Bahrain, Hungaria, India, Kazakhstan, Meksiko, Maroko, Rwanda, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Usai laporan itu terbit, Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard menolak klaim NSO bahwa teknologinya digunakan untuk pekerjaan penegakan hukum. Sementera itu, lembaga The Citizen Lab menyoroti risiko pelanggaran hak asasi manusia (HAM) karena klien Pegasus banyak berada di negara yang punya catatan pelanggaran HAM.

Pada Juli 2021, kantor kejaksaan Paris membuka penyelidikan atas tuduhan dinas intelijen Maroko memata-matai beberapa jurnalis Prancis menggunakan Pegasus. Maroko telah membantah tuduhan itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement