Rabu 26 Jan 2022 19:30 WIB

 Wapres: Cara Penyiaran Agama Harus Sejuk Bukan dengan Narasi Konflik

Para pemuka agama dalam menyiarkan ajaran agamanya menggunakan narasi kerukunan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: Dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan para pemuka agama dalam menyiarkan ajaran agamanya menggunakan narasi kerukunan yang sejuk dan damai. Hal ini kata Wapres, penting agar seluruh umat beragama dapat hidup berdampingan di Indonesia.

"Yang perlu dijaga juga adalah cara-cara penyiaran agama (dakwah agama) dari masing-masing agama hendaknya menggunakan narasi-narasi kerukunan yang sejuk dan damai, bukan narasi konflik yang mengakibatkan terjadinya kebencian dan permusuhan antar pemeluk agama," ujar Wapres pada acara Halaqah Kebangsaan I Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI, melalui konferensi video di Jakarta, pada Rabu (26/1).

Baca Juga

Wapres mengatakan, dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragama membutuhkan peran banyak pihak, mulai dari masyarakat, para ulama dan juga lembaga-lembaga agama. Wapres mengatakan, peran yang telah dilakukan MUI beserta majelis-majelis agama dalam membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) juga sangat berperan penting dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Karena itu, ia meminta peran ini perlu terus ditingkatkan. "Peran FKUB di seluruh Indonesia perlu terus diperkuat," kata Wapres.

Wapres juga mengingatkan perdamaian dan kerukunan merupakan unsur utama terciptanya persatuan nasional. Selain itu,persatuan nasional merupakan prasyarat bagi keberhasilan pembangunan nasional, sehingga ke depan, seluruh unsur ini harus terus dirawat dan dilestarikan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement