REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM—Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengutuk agresi Isreal terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa yang terjadi baru-baru ini, menyusul keputusan Israel atas rencana peningkatan infrastruktur Westren Wall (Tembok Barat). Menurut Times of Israel, rencana tersebut bertujuan untuk mendorong lebih banyak kunjungan ke situs tersebut dengan meningkatkan aksesibilitas transportasi umum, mengembangkan program pendidikan baru dan melanjutkan proyek pembangunan yang ada. Proyek tersebut rencananya akan didanai sebesar $35,4 juta (Rp 507 miliar).
"Tembok Barat adalah salah satu situs paling suci dan paling penting bagi orang-orang Yahudi, dan jutaan pengunjung dari seluruh dunia mengunjunginya secara teratur," kata Perdana Menteri Naftali Bennett.
"Rencana lima tahun yang baru saja kami setujui di kabinet akan terus meningkatkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk situs tersebut, dan akan membantu mendorong kedatangan lebih banyak pengunjung."
Tembok Barat adalah bagian dari Tempat Suci Al Aqsa, yang merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam, bukan hanya bagi Muslim Palestina, yang menyebutnya Tembok Al-Buraq, tapi Muslim seluruh dunia. "Rencana ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap salah satu tempat paling suci bagi umat Islam dan Palestina," kata Hamas.
Faksi Palestina lainnya, termasuk Jihad Islam dan Front Demokratik dan Populer untuk Pembebasan Palestina (DFLP dan PFLP masing-masing), mengeluarkan kecaman serupa atas langkah Israel. Agresi Israel yang terus menerus seperti itu di tempat-tempat suci Palestina memprovokasi warga Palestina dan memicu intifada baru, kata PFLP.
“Masalah Masjid Al-Aqsha sensitif bagi Palestina,” kata kelompok itu menjelaskan. Itu mengingatkan otoritas pendudukan Israel tentang Pemberontakan Al-Buraq pada tahun 1929, ketika para imigran Yahudi melakukan doa publik pertama di situs tersebut di zaman modern.
Sumber: