Kamis 13 Jan 2022 05:55 WIB

Mualaf Erik Riyanto, Kalimat Tahlil yang Getarkan Hati Sang Pemurtad

Mualaf Erik Riyanto tersentuh dengan makna kalimat tahlil

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Erik Riyanto. Mualaf Erik Riyanto tersentuh dengan makna kalimat tahlil
Foto:

Ternyata, tidak ada satu pun jamaah yang mendatanginya. Mereka terus khusyuk beribadah hingga selesai. Paling-paling, sebagian kaum Muslimin di masjid tersebut hanya berbisik-bisik dengan sesamanya atau sesekali melirik ke arah sumber suara bising. "Mungkin saya dianggap sedang depresi (saat itu)," ucapnya mengenang.

Kala itu, Erik seperti mendapatkan momentum untuk mengibarkan kebenciannya terhadap Islam. Selepas peristiwa 9/11, dunia seperti mewas padai Muslimin. Di banyak berita, kelompok teroris kerap disamakan dengan ekstremis Islam hanya dari penampilannya.

Erik ketika itu sudah aktif bermedia sosial. Melalui akunnya, dia pun banyak menulis ujaran kebencian yang menyasar pada Islam. Pernah pula dirinya mengecam Nabi Muhammad SAW.

Masih sebagai pembenci Islam, Erik merayu seorang Muslimah untuk menjadi pasangannya. Pernikahan keduanya terjadi. Dan, istrinya itulah yang pada akhirnya mengalah, murtad dari agama semula.

Baca juga : Doa Sholat Dhuha (Arab, Latin, dan Artinya)

Kumandang tahlil

Dengan kehidupannya yang cukup berada dan berpengaruh, Erik ternyata tidak mencapai ketenteraman batin saat itu. Kondisi tersebut berubah sejak menjelang hari raya Idul Adha tahun 2018. Pada waktu malam takbiran, hatinya tergugah saat mendengar kumandang tahlil, Laa Ilaaha illa Allah.

"Saat itu, seperti ada yang mengajak ayo (ke mari), tetapi saya bingung mari ke mana?," katanya mengingat kembali momen itu. Dia lalu menceritakan pengalaman tersebut kepada istrinya. Perempuan itu, yang acap kali membahas keinginannya untuk kembali memeluk Islam, menyambut antusias. Akan tetapi, waktu itu Erik belum sampai terpikir untuk berpindah agama.

Memasuki tengah malam, batinnya masih saja terguncang. Akhirnya, dia berlutut dan berdoa secara tuntunan agamanya saat itu. Kepada Tuhan, dirinya meminta petunjuk, apakah Islam memang agama yang benar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement