REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU--Program percepatan penanganan stunting dijadikan prioritas Presiden Jokowi. Mengingat pentingnya 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) untuk masa depan generasi indonesia. Dimana pada 1000 HPK pertumbuahan dan perkembangan organ termasuk otak terjadi dengan sangat cepat, bahkan mencapai 80 persen.
Salah satu faktor penting yang mendukung pertumbuhan balita yaitu dengan pemberian makanan dengan gizi seimbang. Seperti pemberdayaanyang dilakukan di Desa Bebas Stunting Bojongsari, Indramayu. Pemberian Makanan Tambahan Khusus(PMT-khusus) rutin diberikan kepada balita dengan risiko malnutrisi, khususnya stunting. Mengawali tahun 2022, Muhamad Toha selaku Relawan Rumah Zakat Desa Berdaya Bojongsari, Indramayu membentuk dapur gizi. Dalam pelaksanaannya, kader posyandu memiliki peran yang sangat penting.
Dapur Gizi ini digagas oleh Relawan Inspirasi Rumah Zakat, dengan tujuan agar MPASI dengan menu 5 bintang dapat diakses dengan mudah dan murah. Ibu tidak memiliki alasan lagi dengan kesibukannya untuk tidak memberikan MPASI yang seimbang.Selain itu kader juga telah terlatih untuk menyusun menu MPASI sesuai dengan kebutuhan nutrisi balita.
Program ini merupakan salah satu bentuk inovasi pemberdayaan, dimana kader akan terlatih untuk bisamemandirikan posyandu dengan usaha Dapur Gizi yang dilakukan. Ibu mendapatkan MPASI praktisdengan harga yang terjangkau dan kader dapat memulai usaha untuk menjalankan program posyandu. Di Desa Berdaya Bojongsari sendiri terdapat 8 titik Posyandu, dengan jumlah balita sebanyak 400 balita. Semoga dengan pembentukan dapur gizi kebutuhan nutrisi balita dapat terpenuhi dan tidak ada kasus stunting baru di desa.