REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Adab menjadi nilai yang penting dalam pendidikan Islam. Untuk menanamkan nilai tersebut, Ketua Yayasan Dinamika Umat Ustaz Hasan Basri Tanjung menegaskan, seorang pendidik harus menunjukkan keteladanan kepada anak-anak didiknya.
Ustaz Tanjung yang juga merupakan dosen di Universitas Ibnu Khaldun (Uika) Bogor ini bahkan mengaku tak segan-segan untuk menyapu dan menyikat halaman sekolah yang dikelolanya. Semua itu demi menunjukkan adab kepada staf pengajar dan murid-muridnya. “Enggak bisa kita suruh-suruh anak ayo ngepel! Sapu ini! Enggak bisa. Kita harus melakukannya dulu. Kita harus mencontohkannya dulu,”ujar Ustaz Tanjung dalam program Republika Ngaji yang tayang pada Kamis (6/1) di Republika Official.
Ustaz Tanjung menjelaskan, SDIT Dinamika Umat memang membuat jargon sekolah tanpa cleaning service. Dengan demikian, anak diharapkan bisa mandiri dalam menjaga kebersihan di sekolah. Apa yang ditanamkan tersebut, ujar dia, bisa terbawa hingga ke rumah. Lebih jauh, dia berharap orang tua bisa menerapkannya dalam keluarga masing-masing. “Sekuat apapun pengaruh dari luar terhadap anak-anak kita itu, kalau pendidikan keluarga kita kuat maka anak kita akan selamat,”tegas dia.
Menurut dia, ada lima langkah pendidikan adab yang bisa diterapkan di keluarga dan di sekolah. Pertama, penanaman akidah kepada anak. Hal ini sesuai dengan apa yang dicontohkan Luqmanul Hakim dan dikisahkan dalam QS Luqman. Berikutnya yakni keteladanan. Menurut Ustaz Tanjung, Rasulullah SAW adalah contoh keteladanan yang harus dinarasikan kepada anak. Nabi SAW semestinya menjadi role model bagi semua anak Muslim.
Ketiga adalah pembiasaan. Menurut dia, pembiasaan bisa dilakukan untuk hal-hal yang kecil semisal meletakkan sandal dan sepatu pada tempatnya. “Kebiasaan kita itu belum tentu benar. Tapi kebenaran harus kita biasakan,”jelas dia.
Keempat adalah pengawasan. Dia menegaskan, tahapan ini mesti dilakukan oleh guru dan orang tua. Terakhir yakni pendisiplinan. Pada tahap ini, dia menjelaskan, guru dan orang tua hendaknya memberikan sanksi dan reward kepada anak agar dia sungguh-sungguh dalam belajar.