REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO—Presiden Abdel Fattah El-Sisi menegaskan bahwa desain Dar El-Quran dan Pusat Kebudayaan Islam di Ibu Kota Administrasi Baru (NAC) harus mencerminkan prinsip-prinsip keagamaan yang benar, yang menyerukan koeksistensi damai, penerimaan perbedaan dan kebebasan berkeyakinan. Pernyataan ini diungkapkan presiden saat menghadiri pertemuan tentang perkembangan proyek NAC, termasuk desain arsitektur internal dan ekternal Aula Dar El-Quran dan Pusar Kebudayaan Islam NAC.
El-Sisi juga ditunjukkan mengenai perkembangan terbaru mengenai penyelesaian proyek-proyek raksasa, disinyalir akan menyaingi situs serupa di negara-negara lain. El-Sisi menginstruksikan agar badan terkait menerapkan desain kontemporer kelas tinggi untuk jalan utama, koridor, dan titik masuk NAC agar selaras dengan filosofi konstruksi ibu kota baru sebagai mercusuar dalam pembentukan negara republik modern dan baru.
Pembangunan ibu kota baru seluas 700 kilometer persegi merupakan komponen integral dari Visi 2030 Mesir yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan memperluas wilayah perkotaan untuk melayani populasi Mesir yang berkembang pesat. Pada bulan Desember, Kabinet mengadakan pertemuan pertamanya sebagai langkah awal dalam rencana negara untuk secara bertahap merelokasi lembaga pemerintahan, termasuk gedung Parlemen, lembaga publik, dan universitas, serta kantor pusat berbagai bisnis.
Dalam kesempatan itu, presiden juga meninjau upaya untuk meningkatkan infrastruktur dan membangun kompleks layanan pemerintah baru, pusat pemuda, dan unit kesehatan sebagai lanjutan dari Decent Life Initiative yang telah diluncurkan 2019 lalu dan telah dimulai sejak Juli 2021. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan standar hidup, infrastruktur, dan layanan dasar, termasuk perawatan kesehatan di seluruh pedesaan, mencakup 4.658 desa di seluruh negeri, yang merupakan rumah bagi 58 persen dari 102,75 juta penduduk Mesir yang kuat, dengan perkiraan anggaran 700 miliar EGP (Rp 641 triliun).
Menurut pernyataan itu, inisiatif tersebut akan mencapai perubahan signifikan dalam kondisi kehidupan penduduk pedesaan, yang mewakili lebih dari setengah populasi. El-Sisi juga meninjau kecepatan kerja dalam proyek nasional untuk meningkatkan jaringan jalan di seluruh negeri, terutama di wilayah Kairo Raya, dilanjutkan dengan peninjauan upaya otoritas teknik untuk mendapatkan manfaat maksimal dari sebidang tanah yang tidak digunakan di dalam kota dan kabupaten secara nasional.
Sumber:
https://english.ahram.org.eg/News/454688.aspx