Ahad 02 Jan 2022 19:05 WIB

Tiga Kelompok yang Berhak Menerima Warisan

Islam mengatur hak dan kewajiban dalam pembagian harta warisan (faraidh).

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Harta Warisan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Harta Warisan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengatur hak dan kewajiban dalam pembagian harta warisan (faraidh). Lantas, kelompok dan siapa-siapa saja yang berhak menerima warisan atau disebut menjadi pewaris? 

Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid menjabarkan tiga kelompok pewaris.

Baca Juga

Yakni pewaris nasab, pewaris karena hubungan (mushaharah), dan pewaris karena hubungan antara tuan dengan majikan (mawali). Pewaris nasab adalah mereka yang mempunyai pertalian darah dengan sang mendiang, sedangkan pewaris mushaharah adalah mereka yang memiliki hubungan menantu-mertua.

Tentang pewaris nasab, para ulama bersepakat bahwa orang-orang furu’ atau anak-anak yang merupakan keluarga garis lurus ke bawah, dan ushul atau ayah, dan eyang laki-laki atau perempuan yang merupakan keluarga garis lurus ke atas.

Selanjutnya ialah keluarga yang sama-sama mempunyai hubungan darah dengan sang mendiang pada pokok keturunan terdekat, yaitu saudara-saudara lelaki maupun perempuan. Atau keluarga yang sama-sama mempunyai hubungan yang lebih dekat atau jauh pada pokok-pokok yang satu.

Yaitu paman-paman dan anak-anak paman, dan dari kelompok terakhir ini hanya anak-anak laki saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement