Sabtu 01 Jan 2022 12:55 WIB

Wamenag Ajak Masyarakat Sambut Tahun Toleransi 2022

Wamenag menyebut tahun 2022 akan jadi momentum bangkitnya kembali semangat toleransi

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.  Wamenag menyebut tahun 2022 akan jadi momentum bangkitnya kembali semangat toleransi
Foto: Kemenag
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid. Wamenag menyebut tahun 2022 akan jadi momentum bangkitnya kembali semangat toleransi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia menyongsong pergantian tahun 2021 ke 2022 dengan isu penyebaran Omicron di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid mengajak masyarakat agar tetap waspada di tengah kondisi pandemi yang berangsur mulai terkendali.

Menurutnya, kewaspadaan dan kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan dan 5M menjadi kunci penting untuk menghindari gelombang ketiga pandemi Covid-19 ini.

"Alhamdulillah kondisi pandemi berangsur membaik. Kerja sama semua pihak mulai menunjukkan hasil, meski kita tetap harus waspada dan disiplin 5M, terlebih varian Omicron sudah masuk ke Indonesia," kata Wamenag dalam keterangan yang didapat Republika, Sabtu (1/1).

Ia pun mengajak masyarakat untuk menyambut tahun baru dengan semangat introspeksi dan kepedulian terhadap kesehatan di tengah pandemi. Kesadaran akan kesehatan sangat penting, karena hal tersebut akan menentukan bagaimana cara terbaik menyongsong tahun baru di tengah pandemi.

Orang yang peduli akan kesehatan, kata dia, tentu akan menjaga diri dan orang-orang terdekatnya dari potensi terpapar Covid-19. Sehingga, semua bisa lebih arif dalam menyambut pergantian tahun.

Kesadaran dan kepedulian ini juga dinilai sebagai hal yang penting untuk menyambut kehadiran tahun toleransi. Pemerintah tengah mencanangkan 2022 sebagai tahun toleransi. 

"Setelah melakukan serangkaian proses penguatan moderasi beragama dalam beberapa tahun terakhir, saatnya kita songsong Tahun Toleransi," ujarnya. Tahun 2022 akan menjadi momentum bangkitnya kembali semangat toleransi dan persaudaraan dalam merawat kerukunan di tengah keagamaan.

Kebhinekaan Indonesia adalah anugerah Yang Mahakuasa. Nenek moyang bangsa ini telah mewariskan sikap toleran, tepa salira, serta saling menghormati di tengah keragaman.

"Keragaman adalah kekayaan dan kekuatan. Sudah seharusnya kita semua menguatkan sikap toleran dan terus jalin persaudaraan sebagaimana diajarkan pendahulu bangsa," lanjut dia.

Terakhir, ia mengajak setiap pihak untuk memperkuat rasa kebangsaan, menebar semangat toleran, serta jadikan Indoneaia sebagai barometer kerukunan umat beragama di dunia. Hal ini dimulai dengan mensukseskan pencanangan 2022 sebagai tahun toleransi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement