REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – DT Peduli menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi melalui UNHCR atau Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi. Bantuan secara simbolis diserahkan Direktur Utama DT Peduli, M Bascharul Asana dan Pembina Yayasan DT Peduli, KH. Abdullah Gymnastiar kepada Kepala Perwakilan UNHCR di Indonesia, Ann Maymann, Rabu (22/12) di Kantor Pusat DT Peduli, Bandung.
M Bascharul Asana, atau akrab disapa Ruly ini menjelaskan, DT Peduli sudah lama memerhatikan para pengungsi. Tidak hanya dari Indonesia, bantuan dari DT Peduli juga menjangkau hingga belahan dunia lainnya.
“Di Indonesia, kalau ada kejadian bencana, selain bantuan darurat, kita bakal bangun rumah sementara atau hunian tetap,” kata Ruly dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ruly mencontohkan beberapa bantuan dari DT Peduli sudah diterima para pengungsi Palestina dan Suriah di Aman, Yordania, para pengungsi di Myanmar, dan Somalia.
“Kalau pengungsi internasional, kita juga bantu pengungsi di Myanmar, pengungsi Suriah dan Palestina di Yordania, dan sebagainya. Kita distribusikan bantuan pangan, pendidikan, kesehatan, sumber air bersih, ambulans, dan sebagainya,” kata Ruly.
“Sejak 2014, kurban di Palestina selalu nomor satu di sana. Selama Ramadhan, kami mengirimkan paket dari donatur Indonesia untuk pengungsi Rohingya, Suriah, Palestina, dan Somalia," lanjutnya.
Meskipun baru pertama kali bekerja sama dengan UNHCR, Ruly tidak ragu untuk menyalurkan bantuan melalui organisasi yang bernaung langsung di bawah PBB itu. Dijelaskan Ruly, kerja sama ini akan jadi pemacu semangat meningkatkan profesionalisme.
“Kami (DT Peduli) sangat bangga bisa bekerja sama dengan UNHCR karena UNHCR adalah organisasi resmi dari PBB dan sudah punya standard tertentu. Sehingga, kami terpacu untuk meningkatkan profesionalisme untuk meningkatkan pendekatan yang lebih sistematis,” jelas Ruly.