REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y Kim, Senin (6/12).Kedatangan dubes diterima langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj bersama Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, dan H Robikin Emhas.
Dalam pertemuan itu, Kiai Said mengaku prihatin dengan keadaan Timur Tengah yang masih belum berdamai. “Di sana masih belum dapatkan kehidupan yang damai,” katanya dalam keterangan persnya.
Kiai Said menyebut Irak, Libya, Afghanistan, Somalia, terutama Palestina dan Israel masih dalam kondisi yang belum damai. Untuk mendamaikan, ia menyebut peranan Amerika Serikat sangat penting.“Peranan Amerika juga sangat besar dalam perdamaian di Timur Tengah,” katanya.
Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya peningkatan kerja sama PBNU dan Amerika Serikat untuk perdamaian di Timur Tengah. “Mari kita tingkatkan kerja sama untuk meningkatkan hasil yang nyata,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan itu.
Kiai Said juga mengajak Dubes Kim menjadikan radikalisme, terorisme, dan narkoba sebagai musuh bersama yang harus diperangi. Hal itu sebagai langkah untuk mewujudkan hidup yang penuh kedamaian.