REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Ahmad bin Salamah Abu Al Abbas Syihabuddin Al Qalyubi.
Ia merupakan seorang ulama yang berasal dari Qalyub, Mesir. Ia terkenal sebagai pakar fiqih dari kalangan Mazhab Syafi'i dan menguasai berbagai disiplin ilmu.
Syekh Syihabuddin Al Qalyubi pernah mengungkapkan sebuah kisah yang menceritakan seorang laki-laki yang selama 30 tahun tidak berdzikir kepada Allah ﷻ.
Kemudian, malaikat berkata, "Wahai Tuhan, sesungguhnya seorang hamba tidak berdzikir kepada-Mu selama sekian."
"Ia tidak berdzikir kepadaku karena memperoleh nikmat dari-Ku. Seandainya ia tertimpa musibah, niscaya ia mengingat-Ku," kata Allah ﷻ kepada Jibril.
Selanjutnya, Allah ﷻ memerintahkan Jibril untuk menjadikan keringat laki-laki tersebut bisa merusak tubuhnya sendiri. Jibril melakukan itu. Lalu, laki-laki tersebut mengeluh, "Tuhanku....Tuhanku...!"
"Aku mendengar keluhmu, hamba-Ku! Di mana saja kamu selama beberapa waktu yang lalu?" ujar Allah ﷻ.
Kisahkan tersebut disampaikan Syekh Syihabuddin dalam kitabnya yang berjudul "An-Nawadir", yang sekarang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit DIVA Press.
Kitab An-Nawadir mengandung cerita-cerita ringkas yang bermanfaat, ungkapan-ungkapan nan tinggi, kisah-kisah menkjubkan, faedah-faedah yang berlimpah, dan catatan asing yang berharga.
Melalui karyanya ini, Syekh Syihabuddin mendedahkan beragam kisah langka yang sarat dengan nasihat luhur. Tujuannya tiada lain untuk menyegarkan kembalu kegersangan spiritial pembaca, meneguhkan ketauhidan yang berangkali tengah kendur, dan yang paling puncak adalah mengesakan Allah SWT sebagai sumber segala sesuatu.
Syekh Syihabuddin Al Qalyubi wafat pada akhir Syawal tahun 1069 H, ada juga yang berpendapat dan mengatakan beliau wafat pada tahun 1070 H.