Senin 29 Nov 2021 18:00 WIB

Munas PB Wanita Al-Irsyad Soroti Permendikbud Nomor 30 

Wanita Al Irsyad mewaspadai degradasi moral di kalangan generasi muda.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum PB Wanita Al-Irsyad Fahima Abdul Kadir Askar menyampaikan sambutan saat kegiatan Musyawarah Nasional ke-13 Wanita Al-Irsyad di Jakarta, Jumat (26/11). Musyawarah Nasional ke-13 Wanita Al-Irsyad tersebut mengangkat tema Membangun Sinergi Kuat, Kualitas dan Performa Terbaik Menuju Profesionalitas, kegiatan tersebut berlangsung mulai hari ini (26/11) hingga Ahad  (28/11). Republika/Thoudy Badai
Foto:

Dalam Munas itu, PB Wanita Al-Irsyad juga menyatakan sikap terhadap peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi. Fahimah mengatakan, peraturan yang seharusnya menjadi payung hukum dalam penegakkan hukum yang adil dan beradab, justru mengandung isi yang dapat menjadi bumerang bagi pembentukkan akhlak generasi muda. 

“Kami berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang seharusnya menjadi garda terdepan, dalam mengawal generasi muda yang beragama, berakhlaq mulia, bermoral, beradab, berbudaya, dan berbudi luhur, khususnya dikalangan civitas akademika, karena mereka adalah tunas bangsa dan calon pemimpin bangsa ini,” kata Fahimah.

“Kami juga berharap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat merumusan peraturan sesuai dengan ketentuan formil pembentukan peraturan perundang-undangan, dan menghindari pencangkupan norma yang bertentangan dengan agama, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” pungkasnya. 

Pengurus Besar Wanita Al-Irsyad menggelar Musyawaran Nasional (Munas) ke-13 dengan tema ‘membangun sinergi kuat, kualitas dan performa diri terbaik menuju profesionalitas’. Acara yang diadakan secara luring di Jakarta itu dihadiri oleh 124 pengurus PB wanita Al-Irsyad pusat dan cabang di seluruh Indonesia. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang juga hadir dan memberikan sambutan dalam Munas PB Wanita Al-Irsyad di Jakarta, menekankan pentingnya peran wanita, khususnya ibu, sebagai pilar utama dalam menentukan masa depan dan karakter anak, khususnya selama pandemi, dimana seluruh aktivitas terpaksa berpusat di rumah. “Dengan kata lain, pertahanan utama dan pertama adalah keluarga,” kata Anies.

“Munas ini menjadi kesempatan untuk melihat peran-peran baru keluarga yang selama pra pandemi mungkin sering tidak disadari, karena dulu semua peran dipegang oleh pemerintah, sekolah, atau lembaga masyarakat, namun saat pandemi, keluarga yang mengambil peranan tersebut,” jelasnya.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement