REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arkeolog Arab Saudi melakukan penggalian pada situs kuno Qusairat Aad di Provinsi Al Aflaj. Hasil penggalian, para arkeolog menemukan bangunan tempat tinggal dan sistem irigasi air.
"Para arkeolog telah menemukan bukti bangunan dan sistem irigasi tanaman yang berusia ribuan tahun di situs Qusairat Aad Arab Saudi di Al Aflaj," kata Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Saudi, dilansir dari The National News, Jumat (26/11).
Penggalian di Qusairat dan situs-situs terdekat dimulai pada Januari tahun ini. Penyelidikan di daerah tersebut mendorong penyelidikan lebih lanjut. Para arkeolog yang mampu memetakan kronologi kehidupan di sana.
Penemuan termasuk area perumahan, dengan bangunan dan fasilitas umum serta saluran air dari sistem irigasi tanaman dan model cekungan pertanian lainnya. Bahan tembikar dan oven juga ditemukan di dalam gedung.
Para arkeolog mengatakan, penggalian telah membantu membentuk gambaran yang lebih lengkap tentang apa yang harus dijelajahi selanjutnya. Survei fasilitas air dan kanal mengungkapkan situs itu adalah salah satu jaringan air terbesar di Jazirah Arab. Menurut para ahli, ratusan ribu situs arkeologi yang belum ditemukan dan tidak terdokumentasi ada di Arab Saudi.
Temuan terbaru itu datang di tengah laporan sektor budaya kerajaan dapat menyumbang 23 miliar dolar AS untuk perekonomian negara, menciptakan lebih dari 100 ribu pekerjaan dalam dekade berikutnya. Pada September, ukiran unta di provinsi utara Al Jouf ditemukan pada 2018. Sebelumnya, ukiran ini diperkirakan berusia 2.000 tahun, ditemukan hingga sekitar 6.000 SM, membuatnya lebih tua dari piramida Mesir.