Penyelenggara seluruh operasi, Ketua Komunitas Ibadah Muslim Bohoniki, Maciej Szczęsnowicz menjelaskan mengapa komunitas memutuskan membuat sikap seperti itu terhadap tentara Polandia. Mereka ingin membantu kedua belah pihak, baik migran maupun tentara yang kesulitan.
“Inisiatif pertama kami adalah membantu para migran, tetapi kami juga ingin melakukan sesuatu untuk para tentara. Kami ingin menunjukkan sebagai Muslim Polandia, kami telah berada di sini selama ratusan tahun, dan kami menunjukkan solidaritas dengan kedua belah pihak. Kami ingin membantu kedua belah pihak,” katanya.
Szczęsnowicz menambahkan dia adalah satu-satunya yang memiliki izin masuk ke wilayah yang saat ini dalam keadaan darurat, jadi dia secara pribadi bertanggung jawab untuk mengantarkan makanan. Dia juga mengakui dia bekerja lembur ekstrem, hampir 24 jam sehari.