Jumat 26 Nov 2021 06:20 WIB

Muslim Kuburkan Migran di Perbatasan Belarusia-Polandia

Pemakaman Muslim di perbatasan dikelola Muslim Tatar di Polandia.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Kuburkan Migran di Perbatasan Belarusia-Polandia. Seorang migran dengan seorang anak berjalan di sepanjang pagar kawat berduri ketika yang lain berkumpul di perbatasan Belarus-Polandia dekat Grodno, Belarus,14 November 2021.
Foto:

Negara itu telah memperkuat perbatasannya dengan tambahan 15 ribu tentara. Pihak berwenang telah menjadikan daerah perbatasan sebagai zona larangan bagi semua orang termasuk pekerja lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan jurnalis.

Uni Eropa menyalahkan pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko karena mengatur krisis migran di perbatasan Polandia-Belarusia. Brussels telah memberlakukan serangkaian sanksi baru terhadap pemerintah Lukashenko pekan lalu. Menurut komisi Eropa, sanksi baru akan menargetkan individu dan entitas yang mengorganisir atau berkontribusi pada kegiatan oleh rezim Lukashenko yang memfasilitasi penyeberangan ilegal perbatasan eksternal Uni Eropa.

Komunitas Muslim di desa Bohoniki, Polandia telah mulai memasak makanan untuk tentara dan perwira Polandia yang aktif melindungi perbatasan.  Menurut tabloid Polandia Fakt, setiap hari, umat Islam menyiapkan 300 porsi sup hangat yang kemudian dikirim ke perbatasan di Kuźnica.

Dilansir dari Remix News, Rabu (24/11), pada Senin, empat wanita menawarkan bantuan memasak dan memberi makanan kepada siapa pun yang membutuhkan. Apalagi ternyata tidak hanya umat Islam saja yang ikut dalam kegiatan memasak tersebut. Mereka juga dibantu oleh seorang wanita Katolik.

Sup dibuat dari produk-produk yang disumbangkan oleh masyarakat setempat, sekolah, dan perorangan. “Tentara berdiri di persimpangan jalan di kota kami baru-baru ini. Kami punya sup, jadi saya memberi tahu teman saya, 'Ayo, mari kita pergi dan mengambil makanan hangat untuk melakukannya.' Para prajurit mengatakan mereka belum pernah melihat orang baik seperti itu,” kata salah satu wanita.

photo
Seorang wanita muda menghangatkan dirinya di api ketika migran lain berkumpul di perbatasan Belarus-Polandia dekat Grodno, Belarus, 14 November 2021. - (AP/Oksana Manchuk/BelTA)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement