Selasa 23 Nov 2021 06:25 WIB

Wanita Gaza Dipaksa Gugurkan Impian Jadi Ibu

Perang membuat wanita hamil di Gaza depresi dan keguguran.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Wanita Gaza Dipaksa Gugurkan Impian Jadi Ibu. Warga Palestina yang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi untuk berlindung dari serangan udara Israel ke bangunan sekolah milik PBB di Gaza, Rabu (19/5) waktu setempat.
Foto:

Ia mencatat ada hampir 100 kelahiran di rumah sakit dan 30 di antaranya dilahirkan melalui operasi caesar. Musleh mengatakan, stres adalah salah satu faktor utama kenaikan keguguran yang berdampak negatif terhadap perubahan hormonal. 

Salah satu akibat ketidakseimbangan ini adalah ketidakmampuan ibu untuk menyusui. "Sebagian wanita ini menghadapi trauma majemuk, dari pengalaman melahirkan, rumah mereka dihancurkan, atau kehilangan orang yang dicintai selama perang," ujarnya.

Tidak bisa menyusui

Di antara para wanita ini adalaj Mai al-Masri. Perempuan berumur 20 tahun itu kehilangan anaknya yang berusia setahun, Yasser, setelah serangan udara Israel menghantam rumahnya. Ia bergegas keluar rumah, kemudian mencari suaminya. Namun, ia menemukan anaknya yang berlumuran darah.

"Setelah tak menemukan denyut nadi, saya menyadari anak saya sudah meninggal. Saya tidak bisa menerima itu, saya memeluknya dan meminta ia membuka matanya," katanya.

Ia mengaku rindu tawa anaknya. Sejak rumahnya hancur, dirinya tinggal di rumah ayahnya karena suaminya yang terluka tidak dapat merawatnya setelah dipindah ke rumah sakit. 

photo
Seorang wanita memberi makan bayi laki-laki Palestina Omar Al-Hadidi ketika dia berbaring di ranjang rumah sakit setelah pejabat kesehatan Gaza mengatakan sebuah rudal Israel menghantam sebuah rumah, menewaskan ibu dan empat saudara kandungnya, di Kota Gaza 15 Mei 2021. - (REUTERS/Mohammed Salem)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement