Selasa 23 Nov 2021 06:25 WIB

Wanita Gaza Dipaksa Gugurkan Impian Jadi Ibu

Perang membuat wanita hamil di Gaza depresi dan keguguran.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Wanita Gaza Dipaksa Gugurkan Impian Jadi Ibu. Warga Palestina yang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi untuk berlindung dari serangan udara Israel ke bangunan sekolah milik PBB di Gaza, Rabu (19/5) waktu setempat.
Foto:

Setelah mendengar Israel akan meningkatkan serangannya, dia dan suaminya memutuskan meninggalkan rumah mereka di lingkungan berisiko Shujaiya yang beberapa mil jauhnya dari perbatasan Israel. "Kami berlari di jalan selama beberapa menit sampai kami menemukan seorang sopir taksi menuju ke jantung Gaza, tempat paman saya tinggal. Setelah dua hari, gedung yang kami tuju menjadi sasaran rudal drone di tengah malam, jadi kami tak punya pilihan lain selain berlindung di Rumah Sakit al-Shifa sampai matahari terbit," kata Doaa kepada Al Araby

Pamannya kemudian memutuskan menyewa sebuah rumah di Jalan al-Wehda yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu tempat tinggal yang lebih aman di Gaza selama tiga perang terakhir. Namun, sekali lagi keberuntungan tak berpihak pada mereka. 

Setelah itu, Israel meratakan tiga bangunan tetangganya, menghancurkan infrastruktur di sekitarnya dalam proses tersebut. Serangan roket zionis itu menewaskan lebih dari 45 warga sipil.

"Itu adalah 15 menit terlama yang pernah saya alami di Gaza, rasanya seperti kiamat telah tiba. Saya tak bisa berhenti menangis, saya harus menjatuhkan diri ke pelukan suami saya dan berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan kami," katanya.

Beberapa hari setelah gencatan senjata disepakati, Doaa mulai merasakan sakit yang parah di perutnya. Setelah itu, ia mengalami pendarahan kemudian menyebabkan keguguran. Sejak saat itu dia trauma karena kehilangan janinnya dan kesehatan mentalnya sangat menderita.

photo
Warga Palestina yang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi untuk berlindung dari serangan udara Israel ke bangunan sekolah milik PBB di Gaza, Rabu (19/5) waktu setempat. - (AP/Khalil Hamra)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement