Jumat 22 Oct 2021 22:35 WIB

Gus Rozin Dorong Transformasi Digital di Pesantren

Transformasi digital di dunia pesantren tak lagi bisa terelakkan

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
 Ketua Lembaga Rabithah Maahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), Abdul Ghofar Rozin, menyatakan pentingnya transformasi digital untuk pesantren
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Ketua Lembaga Rabithah Maahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), Abdul Ghofar Rozin, menyatakan pentingnya transformasi digital untuk pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam momentum Peringatan Hari Santri Nasionanl 2021, Ketua Lembaga Rabithah Maahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU), Abdul Ghofar Rozin atau yang biasa dipanggil Gus Rozin mendorong transformasi digital di pesantren.

“Hal yang paling akhir ini perlu kita garis bawahi, revolusi teknologi, karena saya kira transformasi digital di dunia pesantren terutama dan di Indonesia dan dunia sudah tidak bisa kita bendung lagi,” ujar Gus Rozin saat membuka acara Webinar Internasional bertajuk “Santri Membangun Negeri: Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi”, Kamis (21/10).

Baca Juga

Gus Rozin mengatakan, para santrilah yang harus mengawal transformasi digital di pesantrennya masing-masing. Karena, menurut dia, pesantren mempunyai karakteristik tersendiri. 

“Lebih baik lagi kalau transformasi digital ini dikawal oleh orang-orang yang mengenal karakteristik dan kultur pesantren. Sehingga, yang selama ini ditakutkan dari teknologi yaitu tercerabutnya agar budaya dan tradisi pesantren itu bisa dihindarkan semaksimal mungkin,” ucapnya.

 

Menurut dia, di masa depan yang menjadi pemenang adalah orang-orang yang mempunyai karakter kuat. Menurut dia, karakter kuat itulah yang dimiliki kaum santri dan tidak boleh hilang ditelan zaman.

“Saya kira karakteristik santri tidak boleh hilang begitu saja. Karakteristik dan tradisi santri harus terus terkawal dimanapun dia berada, sehingga potensi untuk menjadi pemenang peradaban ini lebih besar lagi,” katanya.

Dalam webinar internasional tersebut, RMI PBNU juga menghadirkan beberapa pamateri handal. Acara tersebut juga dihadiri Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim.

Gus Rozin mengucapkan terima kasih kepada para pemateri webinar internasional, karena memberikan makna baru pada peringatan Hari Santri Nasional 2021. 

“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para profesor yang hadir dan memberikan motivasi, memberikan insight, memberikan perspektif, dan memberikan makna yang baru terhadap Hari Santri kita yang ketujuh pada 2021,” jelasnya.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement