REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam kasus pinjaman online yang mengintimidasi hingga memberi bunga yang tinggi, menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Salah satu korban di sebuah daerah bahkan nekat bunuh diri karena terjerat bunga yang terus naik dari pinjaman online.
Pembina Sekolah Muamalah Indonesia (SMI), Ustadz Dian Rangga menjelaskan, dalam Islam berhutang adalah tindakan yang dibolehkan. Namun Islam mengajarkan agar tidak mengambil manfaat atau keuntungan dari orang yang meminjam. Hutang adalah perbuatan tolong menolong murni tanpa mengharap manfaat dari peminjam.
“Kalau di Islam yang ada sunnahnya memang qord al-hasan (pinjaman bebas bunga). Itu memang harus akadnya betul-betul pinjaman murni atas dasar kebaikan. Akad pinjaman dalam Islam itu bukan akad yang boleh mengambil keuntungan,”jelasnya, Ahad (17/10).
Menurutnya, masyarakat entah pihak yang meminjamkan hartanya atau peminjam harus tahu bahwa akad hutang yang berbunga adalah riba. “Ulama menyepakati bahwa dalam kaidah pinjam-meminjam, memberikan manfaat kepada orang yang dipinjam itu haram, nggak boleh,” terangnya.