REPUBLIKA.CO.ID,LAMPUNG UTARA -- Adzan pertama kali berkumandang di Masjid Al-Majid yang dibangun menggunakan dana wakaf pada Jumat, 9 April 2021. Masjid yang berdiri di tanah wakaf seluas satu hektare ini telah menjadi kebanggaan masyarakat sekitar.
Di masjid ini, anak-anak belajar mengaji, para pemuda mendalami ilmu agama Islam, ibu-ibu dan bapak-bapak ikut kajian. Kehadiran Masjid Al-Majid di jalur tengah lintas Sumatera tepatnya di Desa Bukit Kemuning, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung telah ikut mengembangkan dan mendukung aktivitas dakwah di sekitar sana.
Wakif atau pihak yang mewakafkan tanah tempat Masjid Al-Majid berdiri adalah Ibu Nurhasbiah dan Bapak Ismeth Faisol. Pasangan suami istri ini ingin harta yang dititipkan Allah kepada mereka bermanfaat untuk umat, karenanya mereka serahkan tanah seluas satu hektare tersebut ke Dompet Dhuafa sebagai nazhir.
Nurhasbiah mengungkapkan perasaan bahagianya melihat masjid yang kokoh berdiri berkat dana wakaf dari umat yang dititipkan ke Dompet Dhuafa. Matanya berkaca-kaca terharu melihat kemegahan masjid dari hasil dana wakaf.
"Masjid ini berdiri sangat megah dan strategis, berkahnya masyarakat di Bukit Kemuning, masyarakat yang melintasi jalan ini bisa memanfaatkan Masjid Al-Majid ini," kata Nurhasbiah saat diwawancarai Republika di Masjid Al-Majid, Kamis (14/10).