REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Azerbaijan menutup sebuah masjid yang terkait dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan kantor perwakilannya di negara itu. Kantor berita Iran Tasnim melaporkan masjid dan kantor perwakilan itu ditutup dan disegel atas perintah penguasa di Azerbaijan.
Kantor Seyyed Ali Akbar Ojaghnejad terletak di dalam masjid yang dimaksud. Dia telah memegang posisi perwakilan Khamenei sejak 1996.
Menurut juru bicara kementerian dalam negeri Azerbaijan Eskhan Zahidov, penjelasan resmi di balik langkah penutupan itu ialah lonjakan kasus Covid-19 di beberapa lokasi di Baku. Hal ini menyebabkan operasi masjid tersebut dihentikan sementara.
Namun, penutupan itu terjadi di tengah ketegangan antara Baku dan Teheran sejak akhir bulan lalu. Ketegangan itu didorong oleh latihan militer gabungan yang dilakukan oleh pasukan Azerbaijan, Turki dan Pakistan di lokasi hanya 500 kilometer dari perbatasan dengan Iran.
Selain itu, pembatasan juga telah diberlakukan pada pengemudi truk Iran dengan barang-barang yang ditujukan untuk musuh Azerbaijan, Armenia. Pada awal Oktober 2021, Iran mengumumkan mereka mengadakan latihan perang sendiri di barat laut negara itu, dekat perbatasan dengan Azerbaijan.
"Setiap negara dapat melakukan latihan militer apa pun di wilayahnya sendiri. Itu hak kedaulatan mereka. Tetapi mengapa sekarang, dan mengapa di perbatasan kita?" kata Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev kepada Anadolu pada Jumat lalu, dilansir di Middle East Monitor, Kamis (7/10).
Juru bicara kementerian luar negeri Iran Saeed Khatibzadeh pada Senin (4/10) lalu meminta Baku mencegah apa yang disebutnya pihak ketiga menggunakan wilayahnya. Hal ini adalah bentuk sindiran untuk aliansi strategis Azerbaijan dengan Israel.
"Iran tidak akan mentoleransi kehadiran rezim Zionis di dekat perbatasan kami," kata jubir Kemenlu Iran itu.