Kamis 07 Oct 2021 06:08 WIB

Kominfo: MUI Ikut Berperan dalam Sosialisasikan Vaksinasi

Masyarakat lebih mendengar perkataan seorang seorang pesohor ketimbang para pakar.

Dirjen IKP Kominfo, Usman Kansong dalam Webinar Literasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi, Selasa (5/10).
Foto: Istimewa
Dirjen IKP Kominfo, Usman Kansong dalam Webinar Literasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi, Selasa (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak luar biasa terhadap dunia karena telah mengubah tatanan hidup masyarakat dan mengubah pola kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong mengatakan sejauh ini belum ada kepastian waktu kapan wabah pandemic Covid-19 akan berakhir.

Oleh karenanya, Usman menjelaskan kebijakan yang bisa ditempuh saat ini adalah terus melakukan upaya preventif dan kuratif untuk menekan laju persebaran virus dan jumlah korban yang muncul.

“Menangani Covid-19 tidak bisa business as usual. Kolaborasi atau gotong royong serta ikhtiar bersama dengan berbagai pihak merupakan suatu keniscayaan. Kominfo dan MUI merupakan bagian dari salah satu program pemerintah untuk terus menekan kasus pertumbuhan Covid-19,” ujar Usman dalam webinar bertajuk "Literasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi", dalam rilisnya, Selasa (5/10).

Vaksinasi merupakan salah satu kebijakan yang menurut Usman membutuhkan peran dari MUI. Salah satu kendala teknis dalam pemahaman dan keyakinan masing-masing individu masyarakat terkait vaksin.

MUI telah turut membantu literasi dalam menekan dan mencegah penyebaran Covid-19 dengan memberikan pencerahan secara signifikan melalui jaringan MUI hingga level desa atau kelurahan.

Ia berharap, ikhtiar Bersama antara Kominfo dan MUI akan mampu menyukseskan program vaksinasi yang akan menghasilkan herd immunity sehingga masyarakat bisa bangkit kembali dan bisa perlahan-lahan meningkatkan perekonomian bangsa.

“Kebijakan pemerintah dan fatwa MUI dianggap sangat penting dalam menyukseskan program vaksinasi ini,” kata Usman lagi.

Salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian lanjutnya adalah dengan ekonomi digital. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi masyarakat juga berubah mengikuti perkembangan zaman.

Salah satunya adalah perubahan cara berbelanja bertransaksi dengan sistem kerja online. Pandemi telah “memaksa” semua orang melakukan aktivitas dari rumah, termasuk berbelanja.

“Pertumbuhannya mencapai 400 persen per bulan. Tentunya dengan segala perkembangan teknologi yang tersedia kiranya kita bisa memanfaatkan ini untuk bisa memulihkan lagi kesejahteraan masyarakat. Kominfo konsisten mewujudkan atmosfer digital yang positif, mempublikasikan kontra narasi atas informasi yang tidak benar dan mengedepankan pendekatan kolaboratif,” kata Usman.

Sementara, Ketua MUI bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidowi menyoroti era post truth yang tengah melanda secara global. Ia mengatakan, masyarakat lebih mendengar perkataan seorang seorang pesohor ketimbang para pakar.

“Masyarakat justru lebih suka mendengar apa kata pesohor yang sebenarnya enggak ngerti apa-apa tentang ilmu penanganan Covid-19. Inilah sebenarnya yang terjadi pada diri kita semuanya. Oleh karenanya meyakinkan masyarakat (pentingnya vaksinasi) adalah ijtihad nasional yang dilakukan oleh ulama,” ujar Masduki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement