Senin 04 Oct 2021 05:55 WIB

Mualaf Dewa Putu: Berita Soal Islam Ada di Semua Kitab Suci

Dewa Putu mendalami Islam selama bertahun-tahun

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Dewa Putu mendalami Islam selama bertahun-tahun
Foto:

Sebagai seorang mualaf, tentu Dewa mendapat banyak ujian. Pertama kali ujian yang dirasakan adalah, ketika mualaf Dewa juga memutuskan untuk hijrah.  

Pekerjaan yang menurutnya tidak berkah mulai dikurangi sedikit demi sedikit. Demikian juga kebiasaan-kebiasaan yang dilarang agama seperti minuman keras dan menghabiskan waktu yang tidak bermanfaat.  

"Karena berniat untuk mencari rezeki yang berkah, Allah kemudian mengambil seluruh harta benda saya hingga ke titik nol," ujar dia. 

Bahkan ketika kondisi dirinya dicuci bersih oleh Allah, ujian kembali datang. Tak lama setelah bersyahadat, Dewa pun menikah dan istrinya kemudian hamil. 

Ketika hamil anak kedua dan hendak melahirkan, Dewa tidak memiliki biaya persalinan. Saat itu uang yang dimiliki hanya tersisa di saku sekitar Rp 26 ribu.  

Dewa kemudian berusaha untuk meminjam uang kepada rekan-rekannya. Namun tak ada satupun yang mau membantunya. Bahkan salah satu rekannya enggan menemuinya dan hanya meminta asistennya untuk datang. 

Sebagai orang yang baru memeluk Islam, Dewa tidak ingin mengemis dan membuat mualaf dinilai buruk oleh orang luar. Dewa kemudian menghubungi seorang Ustadz, Ustadz Khalid Basalamah. Dia meminta amalan agar kesulitannya dipermudah. 

Ustadz Khalid mengatakan manusia tidak ditugaskan untuk mencari jalan keluar. Manusia diciptkaan untuk beribadah..

Dia kemudian beristighfar dan mengingat kembali ajaran ustadz ketika menghadapi ujian. Bahwa ketika menghadapi ujian pasti akan diberikan kemudahan. 

Dewa harus yakin Allah pasti akan menolong. Dia kemudian mengingat bahwa hari itu dia tidak melaksanakan sholat dhuha bahkan hampir melewatkan sholat zuhur.  

Baca juga : Semua Kegiatan Masjid di Serawak Telah Dibuka Kembali

Dewa kemudian melaksanakan sholat dan berdoa sebisanya. Karena saat itu dia tidak hafal banyak doa.  

Dewa hanya meminta agar dapat menyelamatkan anak dan istrinya. Usai melaksanakan sholat, Dewa kembali ke rumah sakit. 

Setibanya di rumah sakit seorang temannya yang juga mualaf datang dan telah membantu melunasi seluruh biaya rumah sakit. Bersyukur setelah melalui operasi, anak lahir dengan sehat dan istrinya pun kembali pulih.  

Dewa kemudian memahami bahwa Allah begitu baik kepada hamba-Nya yang terus meminta, meski Dewa belum menjalankan Islam secara sempurna. 

Tak hanya itu, ujian juga datang dari keluarganya. Dewa yang memeluk Islam tentu mendapatkan pertentangan dari keluarga baik keluarga inti maupun keluarga besar. Apalagi melihat cara berpakaian Dewa yang berjenggot dan bergamis. 

Namun sejak memeluk Islam, Dewa sudah berniat untuk berdakwah. Dan dakwah ini dimulai dari orang terdekat. 

Namun Dewa tidak berdakwha dengan cara-cara ekstrem dan nada yang keras. Dewa memperlihatkan perubahannya dengan akhlak.  

Biasanya dia jarang komunikasi dengan keluarga, Dewa mulai rutin untuk menghubungi orang tuanya.  

Perlahan, hati mereka pun melunak. Orang tuanya mulai menerima. Bahkan adik laki-lakinya kini menjadi mualaf.  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement