Sabtu 02 Oct 2021 05:55 WIB

Kaiji, Mualaf Jepang yang Takjub dengan Surat Adz Dzariyat

Kaiji tertarik dengan Islam setelah mendalami agama ini secara intens

Kaiji tertarik dengan Islam setelah mendalami agama ini secara intens.
Foto:

Satu tahun lamanya, Kaiji mempelajari dasar-dasar Islam. Dari yang awalnya tertarik untuk sekadar mengenal agama ini, akhirnya pria Jepang itu ingin menjadi Muslim. Ke inginan itu tak seketika terwujud.

Sebab, ia belum menemukan saat-saat yang tepat. Allah memberikan kemudahan untuknya. Siapa sangka, ternyata atasan di kantor tempatnya bekerja adalah orang Islam. Bosnya itu kemudian mengajaknya untuk bertemu dengan seorang imam Masjid Tokyo Camii.

Hari itu, Jumat, 6 Oktober 2017. Sang imam menanyakan kepadanya, apakah sudah siap berislam. Kaiji untuk sesaat tak bisa berkata-kata. Ulama tersebut kemudian memintanya berpikir masak-masak. Kaiji pun terdiam. Ia pun berandai-andai, jika bukan pada hari itu, kesempatan untuk bersyahadat mungkin saja akan hilang. Bahkan, siapa tahu usia hidupnya di dunia akan terhenti esok atau lusa?

Ia kembali memasuki masjid. Kali ini, raut wajahnya menyiratkan rasa percaya diri. Tekadnya sudah bulat untuk memeluk Islam. Maka, imam Masjid Tokyo Camii membimbingnya untuk bersyahadat dengan disaksikan sejumlah jamaah. 

Sesudah prosesi itu, Kaiji memilih nama barunya: Kadir. Sang imam memberi tahu bahwa qadir berasal dari salah satu asmaul husna, Al-Qadir. Artinya, Allah Mahaberkehendak. Dengan nama Kadir itu, Kaiji ingin selalu ingat bahwa dengan ke hendak Allah-lah dirinya dimu dah kan untuk mendapatkan hidayah.

Setelah memeluk Islam, perubahan dalam dirinya kian terasa. Kaiji mulai menjadi pribadi yang lebih sabar, tenang, dan tawadhu. Sikap itu tetap ditunjukkannya, termasuk ketika dilanda ujian hidup. Mula-mula, kedua orang tuanya menunjukkan kegusaran begitu mengetahui bahwa putranya kini telah menjadi Muslim. Mereka masih saja menyangka, Islam adalah agama yang mendukung kekerasan.

“Saya membutuhkan waktu untuk menunjukkan kepada mereka, seperti apa Islam yang sebenarnya. Ini adalah tugas atau misi saya untuk membuat mereka tahu dan paham tentang Islam,” ujar Kaiji.

 

Ia pun selalu berdoa kepada Allah SWT agar hati kedua orang tuanya terbuka. Lambat laun, sikap ibunya mulai melunak. Sang ibu tidak hanya menghormati keputusannya berislam. Bahkan, perempuan yang amat dikasihinya itu sering menunjukkan perhatian yang besar, semisal, mengirimkan makanan halal untuknya.     

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement