REPUBLIKA.CO.ID, PESAWARAN--Harga pakan ayam yang melambung tinggi dan konsumsi telur dimasa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jauh berkurang sehingga pasokan telur melimpah. Hal tersebut mengakibatkan harga telur turun tidak sebanding dengan harga pakan yang mahal.
Riyanto (36) seorang peternak ayam petelur yang memiliki 3.000 ayam ini mengaku rugi, dirinya harus mengeluarkan minimal Rp 150.000 perhari demi memenuhi kebutuhan pakan dan operasional usahanya. "Saya nombok setiap hari, pakan mahal, telur melimpah akibatnya harga murah karena banyak rumahmakan, wisata, dan restoran tutup saat PPKM," kata Riyanto, Jum’at (17/9).
Karena itu, Rumah Zakat melalui Program Borong Berbagi membeli dan membagikan telur sekaligus sayur kepada warga di Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedung Tataan, Kabupaten Pesawaran Lampung, Jumat (17/9).
Ita (50), wanita tangguh yang terpaksa dagang gorengan keliling selama PPKM ini merasa senang dirinya mendapatkan paket borong berbagi."Alhamdulillah terima kasih buat makan sehari-hari," kata Ita.