Ahad 19 Sep 2021 08:30 WIB

Mau Setoran Hafal Alquran, Adah Mesti ke Pantai Cari Sinyal

Adah bercita-cita jadi hafidzah Alquran 30 juz.

 Saadatud Darain, Hafidzah Alquran.
Foto:

Setiap kali hendak setor hafalan, Adah harus berjalan 300 meter ke pantai untuk sekedar mencari jaringan. Terkadang Adah juga harus menunggu hingga berjam-jam untuk menyesuaikan dengan jadwal asatidz yang membimbingnya. Namun, itu semua tidak akan menghalangi mimpinya menjadi penghafal A-Qur’an.

Selain aktif setoran hafalan online. Adah juga menyetorkan hafalannya secara langsung di Rumah Tahfidz Melempo, Lombok Timur, binaan PPPA Darul Quran. Dari sana pula  awal langkag Adah untuk menghafal Alqur’an.

Selesai menyetorkan hafalan Alqur’annya, Adah tak lupa kewajibannya sebai seorang anak yakni membantu orang tua. Usniati, ibu Adah, memiliki warung kecil di rumahnya. Mereka juga menjual beberapa liter bensin. Setiap ada waku luang, Adah bergantian dengan ibu menjaaga warung.

Bukan hanya bergantian menunggu warung, Adah juga kerap kali membantu ibu memanen jambu mete. Berasama sang ibu, ia memungut jambu mete yang jatuh dari pohonnya untuk kemudian menjualnya ke pengepul. 

Adah percaya bahwa untuk menjadi anak yang sukses dan membanggakan orang tua tidak hanya dilakukan dengan berprestasi di sekolah, tetapi juga dari hal kecil yang menyenangkan orang tua. Ia yakin hal itu bisa menjadi jalan seorang anak meraih kesuksesan dunia akhiat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement