Jumat 17 Sep 2021 05:14 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Pendidikan Keteladanan

Pembiasaan pada anak dilaksanakan pertama kali dengan jalan suri teladan.

Naskah Khutbah Jumat: Pendidikan Keteladanan
Foto:

Kaum Muslimin, sidang Jum’at rahimakumullah,

Ada sepenggal cerita unik. Alkisah, suatu kali, sang ayah melihat buah hatinya malas belajar dan enggan ke sekolah.

Seketika, ia mengajak sang anak berkeliling kota dengan mengendarai mobil. Di sebuah perempatan jalan, lampu menyala merah.

Mereka berhenti, lalu turun dari mobil. Sambil membawa gitar, sang ayah menembangkan lagu, menghibur pengguna jalan.

Jeda bernyanyi, sang ayah berbisik, “Nak kalau kamu malas belajar dan enggan ke sekolah, maukah kamu menjadi seperti ayah lakukan sekarang?” Sang anak lalu sadar tindakannya itu keliru. Dan minta maaf pada sang ayah.

Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari cerita itu buat anak-anak kita? Tentu bukan sekedar khutbah moral. Melainkan keteladanan. Meningkatkan semangat beribadah dan mengasah kepekaan untuk peduli pada sesama, misalnya, dibutuhkan bimbingan.

Peran orang tua begitu sentral di sini. Termasuk dalam menjalankan ibadah puasa. Hanya kita sering lupa, puasa tak sekadar mengasah batin serta nurani orang dewasa. Dampak puasa mestinya ikut juga merasuk dalam kehidupan anak-anak kita sehari-hari. Sebab puasa pada dasarnya menahan diri.

Melibatkan anak sekaligus membawanya pada nuansa Ramadhan, misalnya, meruapakan tindakan terpuji dan patut diteladani. Inilah sikap yang dianjurkan Nabi Muhammad Saw. Dan kita, tentu tunduk dan patuh atas anjuran beliau.

Baca juga : Islamofobia dan Dakwah Ala Mohamed Salah di Masa Kini

Ini mungkin, setidaknya, dapat dijadikan sebagai satu pandangan, membiasakan anak berpuasa sejak usia dini dapat menjadi fondasi bagi kepribadiannya dewasa kelak. Berpuasa menjadi sangat penting sebagai modal dalam mengarungi perjalanan hidup ini. Dan itu, mestinya sudah mulai dilakukan semasa kanak-kanak.

Pembiasaan itu dilaksanakan pertama kali dengan jalan suri teladan. Keteladanan bukan barang mewah. Ia menyangkut contoh dan sikap. Pembiasaan menjadi begitu bernilai, sebab terkait dengan proses bagaimana tindakan itu dimulai.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement